MANADO-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulut, Rabu (10/7/2024) menggelar media gathering bersama media dengan menghadirkan narasumber dari DKPP, Bawaslu dan akademisi dengan tema Mewujudkan sukses tahapa pemutahiran data pemilih berkualitas dalam pilkada 2024.
Kenly Poluan sebagai Ketua KPU Sulut ketika membuka kegiatan mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara sementara fokus menyukseskan tahapan Pemutakhiran Data Pemilih yang berlangsung sejak 31 Mei 2024 hingga 23 September 2024.
Dijelaskan Kenly Poluan, proses pemutakhiran data pemilih ini tahapannya panjang, yaitu empat bulan.”Jadi selama periode itu kita berupaya mendata masyarakat dengan sebaik mungkin, dan memastikan tidak ada yang terlewat dalam proses Coklit. Sehingga bisa menghasilkan DPT (Daftar Pemilih Tetap, red) yang akurat,” ucap Kenly Poluan.
Diskusi kali ini menjadi spesial dengan kehadiran anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) RI, Muhammad Tio Aliansyah.
Muhammad Tio Aliansyah mengakui Pemilu di Sulut selesai dengan baik.
“Tentunya ini buah kerja maksimal dari KPU Sulut dan kabupaten kota yang ada. Untuk itu kalian layak diapresiasi,”paparnya.
Muhammad Tio Aliansyah menyatakan bahwa perlu diperhatikan juga di Sulut hampir tidak ada kasus yang berakhir di Mahkamah Konstitusi. Tidak ada juga dampak signifikan yang ditimbulkan dari PHPU (Perselisihan Hasil Pemilu, red).
“DKPP RI berharap perhelatan Pilkada Sulut 2024 bisa lebih baik dari sebelumnya, dengan penyelenggaraan yang lebih profesional dan berintegritas, ” ucapnya.
Selain membahas tahapan pemutakhiran data pemilih, KPU Sulut membuka ruang untuk membahas persoalan etik di DKPP RI selama Pemilu 2024.
“Banyak hal yang bisa kita diskusikan dari pertemuan ini. Tidak hanya soal pemutakhiran data pemilih, tapi bisa juga tentang persoalan etik di ranah KPU Sulut,”ungkap Lanny Ointu selaku Komisioner KPU Sulut Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi.
Ointu menjelaskan, pada dasarnya setiap tahapan pesta demokrasi selalu berpotensi memiliki persoalan etik. Tidak hanya dialami oleh para komisioner, tapi juga Badan Ad Hoc dan sekretariat.
Diskusi berlangsung interaktif antara awak media dan narasumber kegiatan, yang terdiri dari anggota DKPP RI; Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulut, Ardiles Mewoh; Komisioner KPU Sulut, Salman Saelangi; dan Pengamat Pemilu yang juga Dekan FISIP Unsrat, Ferry Liando. (mom)