MANADO – Jeritan masyarakat Kota Manado tak habis-habisnya diungkapkan kepada Jimmy Rimba Rogi dan Kristo Ivan Ferno Lumentut setiap diundang kampanye dialogis di sejumlah wilayah di ibukota Provinsi Sulut ini.
Imba-Ivan, sebutan keduanya salah satu di antara empat paslon maju bertarung dalam kontestasi Pilkada Manado 2024. Kepada paslon nomor urut 3 dengan jargon BERIMAN (Bersama IMBA-IVAN) ini banyak keluh kesah diungkapkan masyarakat di era kepemimpinan Andrei Angouw-Richard Sualang yang kembali maju sebagai paslon petahana.
Dari sekian curhatan, di antaranya soal retribusi sampah yang kini dikelolah Perumda PD Pasar dengan pungutan tidak merata, PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) terasa mencekik leher yang kabarnya naik hingga 400% dan ada pengakuan, gaji Pala (Kepala Lingkungan) setiap bulan diterima tidak full alias dipotong Rp250.000 dengan alasan dana mapalus.
Mendengar jeritan masyarakat Kota Manado membuat Imba-Ivan terasa miris dengan kebijakan pemerintahan kota Manado sekarang. “Nah, kebetulan saya dan Bro Ivan ini ada 10 program pro rakyat kalo torang jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Di antaranya itu ngoni ada cumu-cumu tadi,” kata Imba menjawab curhat warga di diundang kampanye tatap muka.
Mantan wali kota Manado 2005-2008 ini menegaskan, untuk retribusi sampah nanti akan dihapus. PBB, ditinjau kembali karena itu mengacu pada aturan. “Kalau boleh putihkan, torang putihkan dan mulai baru kembali,” katanya. Gaji Pala, menurut Imba, terima bersih setiap bulan. Tidak ada potong-potong, apalagi dipotong alasan dana Mapalus yang tidak ada aturannya.
“Itu ngoni dengar bae-bae, kita nda pang ba towo-towo. Asalkan ngoni nda balaeng tanggal 27 November nanti, ngoni akan rasakan torang pe program ini. Kalo ngoni ba laeng, yah sudah, torang jadi penonton ulang dengan ngoni menderita terus,” ungkap Imba dengan ciri khasnya disambut aplaus warga yang mengaku tidak akan ke lain hati. “Imba-Ivan lantik jo, so dorang torang mo pilih. So cukup ini siksa, ganti warna,” sambut teriakan warga. [anr]