AA : Mengutuk Keras dan Meminta Aparat Menindak Otak Peledakan Bom di Surabaya

Andrei Angouw

MANADO-Tiga lokasi ledakan bom yang sampai pukul 16.00 Wita, telah menewaskan 10 korban jiwa dan sekira 40 lebih mengalami luka-luka, yaitu di lokasi Gereja Santa Clara Jl Ngagel Surabaya, GKI Diponegoro Surabaya, GPPS Jl. Arjuna Surabaya, Minggu (13/5/2019), ditanggapi serius oleh Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw.

Andrei Angouw

Kepada wartawan, Angouw dengan tegas menyatakan, mengutuk keras dan meminta aparat menindak tegas para otak dari kejadian tersebut.

“Jangan bicara HAM, karena aparat harus melindungi HAM dari para korban dan para calon korban dari para teroris. Saya mengajak seluruh bangsa untuk bersatu melawan para teroris. Dan turut serta memberikan informasi kepada aparat kalau ada hal hal yang mencurigakan,” tegas Angouw.

Lanjut politisi PDIP dapil Manado ini, teroris tidak mewakili suatu agama, suku, ras ataupun golongan. Seluruh komponen bangsa, agama, suku, ras, golongan harus bersatu melawan terorisme.

“Saatnya kita bersatu, sebagai bangsa yang satu, bangsa Indonesia, melawan terorisme. Kita tidak boleh takut,” kata Angouw. (mom)