Agustus 2018 Imunisasi MR Dimulai, Kabag Humas Iroth Genjot Peran Media Tolong Masyarakat

(Kabag Humas Pemprov Christian Iroth memberikan materi saat kegiatan Media Briefing Kampanye Nasional Imunisasi MR di Hotel Asto Manado, Jumat (20/7/2018) (foto:kandi/ML)

MANADO– Kepala Bagian Humas di Biro Pemerintahan dan Humas Setda Sulawesi Utara (Sulut) Christian Iroth mengatakan pentingnya peran media mensosialisasikan imunisasi Campak dan Rubella (MR) untuk seluruh kalangan masyarakat.

Ia beralasan Imunisasi MR sangat membantu bagi para orangtua yang memiliki anak umur 0-15 tahun.

“Saya terus terang atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) memohon selain upaya pemerintah, Dinas Kesehatan, juga perlunya teman-teman media mensoaialisasikan imunisasi ini menjelaskan manfaat dan dampaknya,”jelas Kabag Chres panggilan akrabnya saat pertemuan Media Briefing Kampanye Nasional Imunisasi MR di Hotel Asto Manado, Jumat (20/7/2018).

Penyakit Rubella terkadang tidak menunjukkan tanda tanda signifikan atau jelas pada anak. Akan tetapi, jika dilakukan pencegahan sejak dini dapat menghindarkan anak dari kebutaan, kepala kecil, katarak hingga gangguan pendengaran. Sementara itu, untuk campak jika tidak dilakukan pencegahan sejak awal dapat menyebabkan anak terkena radang paru, radang otak, kebutaan hingga gizi buruk,”kunci Kabag Chres.

Diketahui, sekitar 600 ribu anak usia sembilan bulan sampai kurang dari 15 tahun akan menjadi sasaran vaksinasi Campak dan Rubella di Sulut.

Saat ini sudah terdata sekitar 591.775 anak di 15 kab/kota yang menjadi sasaran imunisasi MR. Sebagian kabupaten di Sulut dinyatakan sebagai daerah rentan resiko, karena merupakan wilayah kepulauan dan faktor akses terbatas.

Ditempat yang sama, Pelaksana Tugas Harian Kepala Dinas Kesehatan dr Rima Lolong, Mkes menuturkan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella di Sulut merupakan bagian dari program nasional di 28 propinsi diluar pulau Jawa, yang menyasar sekitar 32 juta anak. Kegiatan ini merupakan tahap kedua imunisasi Campak dan Rubella yang sebelumnya (tahap pertama) telah dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2017, di seluruh pelosok pulau Jawa yang berhasil menyasar sekitar 36 juta anak.

Pemerintah Indonesia berkomitmen mengentaskan Campak dan Rubella pada tahun 2020. Terkait imunisasi massal Campak dan Rubella, pemerintah telah menetapkan target capaian nasional 95 persen dengan ketentuan tidak ada daerah yang berada di bawah angka capaian 80 persen untuk memastikan keberhasilan kampanye ini. Hanya dengan cakupan imunisasi diatas 95% mata rantai penularan penyakit campak dan rubella ini bisa diputus.

Ia menambahkan imunisasi merupakan upaya pencegahan yang telah terbukti efektif dari sisi manfaat dan biaya dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian serta kecacatan pada bayi dan balita akibat penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi.

Pemerintah sebelumnya telah berhasil mewujudkan Indonesia bebas penyakit Cacar, Polio, dan Tetanus, harapannya di masa mendatang kita juga mampu membebaskan anak-anak Indonesia dari Campak dan Rubella. Pemberian imunisasi merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi hak anak Indonesia di dalam mencapai status kesehatan yang setinggi-tingginya.

“Pemprov melalui Dinas Kesehatan sudah turun langsung ke seluruh Kab/Kota untuk melakukan advokasi dan sosialisasi terkait Kampanye MR yang akan dilaksanakan serentak di bulan Agustus dan September 2018 mendatang. Tugas kami memastikan seluruh persiapan agar setiap anak mendapatkan imunisasi MR. Harapan kami melalui pertemuan media ini rekan-rekan media dan wartawan ikut membantu memberikan informasi yang benar dan tepat di masyarakat,”ungkap dr Rima.

Turut hadir dalam temu media tersebut, Kerukunan Umat Beragama bersama Pimpinan organisasi Agama, Profesi dan Humas Pemerintah dalam mendukung imunisasi massal MR yang dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara, KH Abdul Wahab Gafur, Lc., Ketua IDI Wilayah Sulawesi Utara, dr. Franky Maramis, Ketua IBI, Maria Dondokambey, Ketua PPNI, Jon Tangka dan Jurnalis Independent Pemprov Sulut (JIPS).

(srikandi/hm)