Akui Media Online Jadi Kebutuhan Masyarakat, Kominfo : Selain Perpanjangan Hidup, Media Online Sumber Kabar Populer

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto Secara Resmi Membuka Mubes IWO di Jakarta beberapa waktu lalu.

JAKARTA – Kehadiran Media Online zaman ini tidak dipungkiri lagi sudah menjadi magnet bagi masyarakat pengguna perangkat telepon pintar. Lihat saja, generasi milenial saat ini dalam kesibukannya sehari-hari tidak pernah lepas dari yang namanya aktivitas online, baik itu Facebook, WhatsApp, Instagram, membaca berita online dan akses internet lainnya.

Belum lama ini, dalam diskusi bertema ‘Teknologi Digital dan Cyber Crime dalam Media Online’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) di Hotel Puri Mega, Jakarta Pusat, Sabtu, (9/9) Staf Ahli Kominfo Henri Subiakto mengatakan teknologi pada zaman ini ibarat perpanjangan dari hidup manusia.

“Generasi milenial saat ini seperti tidak bisa hidup tanpa teknologi atau perangkat Handphone (HP) di tangannya. Mereka seperti kecanduan teknologi, termasuk akses internet untuk terhubung ke situs-situs website, atau jejaring sosial yang saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Pikir saja, paling lama kita berpisah dengan HP itu 7 menit, setelahnya kita akan mencari hp itu. Bahkan, dalam aktvitas sehari-hari sebagian masyarakat tidak pernah melepas hp dari genggam tangannya,” tukas Subiakto.

Lanjut dikatakan, pengaruh perkembangan teknologi saat ini membuat masyarakat seakan kecanduan dengan aktivits online atau teknologi digital.

“Saat ini, semua informasi atau kabar hangat yang menjadi trending topik selalu berasal dari media online ataupun media sosial. Bukan dari media massa seperti televisi. Buktinya, kalau dulu mass communication, tapi sekarang komunikasi yang menjangkau banyak orang melalui self to self,” terang Subiakto.

Pungkasnya, saat ini kebanyakan masyarakat lebih memilih berita online dengan akselerasi akses berita lebih cepat ketimbang media cetak maupun televise. Dimana, kecepatan updating berita media online tidak dimiliki media lain, seperti cetak dan televisi. Apalagi, saat ini kebanyakan televisi memilih lebih menayangkan adegan drama, ketimbang berita. (sten).