Antisipasi Virus ASF Masuk Sulut, Farly Liwe Ajak Bentuk Tim Terpadu

MANADO-Gerak cepat dilaksanakan oleh Komisi II DPRD Sulut membidangi Perekonomian dan Keuangan DPRD Sulut, dalam mengantisipasi  virus African Swine Fever (ASF) masuk ke Sulawesi Utara (Sulut).

Farly Liwe.


Hal ini dibuktikan, Komisi II yang diketuai Sandra Rondonuwu dan didampingi Wakil Ketua Inggried Sondakh, Koordinator Komisi II Victor Mailangkay langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat bersama Sekprov Sulut, Dinas Pertanian dan Peternakan, Bupati Bolmut, Bupati Bolsel, pihak Polda Sulut, Polres Bolmut dan Polres Bolsel, Balai Karantina.
Terpantau dalam RDP ini berlangsung Alot, karena ikut dihadiri juga oleh Asosiasi Peternak Babi Sulut.


Salah satu anggota Komisi II Farly Liwe yang ikut dalam RDP ini menyatakan, kasus virus ASF yang menyerang ternak babi sudah pernah terekspos di tahun 2020 lalu.
Namun yang terjadi,  apa yang sudah disampaikan Kadis Peternakan bahwa kalau di Sulut virus ini masih nol.


“Tapi kita perlu diantisipasi penjagaan jangan sampai ada hewan dalam hal ini Babi yang masuk dari luar Sulut sehingga bisa terjangkit,” ucap  Politisi PDI Perjuangan dapil Minsel-Mitra ini.


Liwe pun  mendorong agar Dinas terkait secepatnya mengambil langka antisipasi bukan hanya sekedar buat surat edaran.

“Karena  sudah viral dan  telah meresahkan masyarakat, baik itu peternak maupun lainnya, maka secepatnya perlu diantisipasi. bukan hanya sekedar buat surat edaran. Tapi buat tim terpadu. Sehingga hal tak diinginkan tak masuk di Sulut. Kemudian, ini faktor luar biasa yang meresahkan. Tidak beternak karena takut virus ini masuk. Memang mungkin karena kendala dana. Ini perlu ada pendanaan,”tegasnya.

Lanjut dia, Jika diperlukan, dana yang tak terduga bisa dimasukan untuk mengantisipasi soal ini. “Sehingga adanya keluhan dari pihak aparat maupun dari daerah, bisa terhindari. Menyiapkan lahan pemusnahan dan lainnya untuk petugas yang menjaga itu. Buat tim terpadu dan manfaatkan dana forsmayor mengantisipasi kendala di lapangan,’ tambahnya.

“Sehingga adanya keluhan dari pihak aparat maupun dari daerah, bisa terhindari. Menyiapkan lahan pemusnahan dan lainnya untuk petugas yang menjaga itu. Buat tim terpadu dan manfaatkan dana forsmayor mengantisipasi kendala di lapangan,’ ujarnya.

Terpantau Komisi II yang hadir dalam pembahasan Sandra Rondonuwu, Inggried Sondakh, Victor Mailangkay, Jems Tuuk, Kristo Lumentut, Farly Liwe.(mom)