Ardiles Mewoh: Seperti Tidak Ada Pelaksanaan Pilkada di Mitra

Pelaksanaan sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati Mitra 2018 bagi ASN Mitra yang digagas KPU Mitra.
Pelaksanaan sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati Mitra 2018 bagi ASN Mitra yang digagas KPU Mitra.

RATAHAN — Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, sudah terlihat di beberapa tempat di Sulut, dengan evoria masyarakat yang antusias memasang bendera partai yang mengusung calon bupati dan wakil bupati yang akan dipilih masyarakat.

Namun, berbeda dengan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) hanya ada satu pasangan calon (Paslon), yang akan berhadapan dengan kolom kosong.

“Saat saya masuk di Minahasa Tenggara dari arah Boltim, suasananya berbeda dengan kabupaten/kota yang lain yang akan mengadakan Pilkada. Seperti di Minahasa khususnya perbatasan Minahasa dan Manado, di Pineleng terlihat bendera di kiri dan kanan Jalan,” kata Dr Ardiles M R Mewoh SIP MSi, salah satu Komisioner KPU Sulut, saat berbicara didepan ASN dalam sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati Mitra 2018 bagi ASN Mitra, Selasa (15/5/2018).

Mewoh mengatakan, saat berbincang dengan Ketua KPU Sulut Yessy Momongan STh MSi, ia bercanda dengan mengatakan, “Di Mitra ini ada Pilkada atau tidak?,” kata Mewoh.

Menurutnya, hanya melihat ada beberapa Alat Peraga Kampanye (APK) produk KPU untuk Paslon dan baliho sosialisasi pencoblosan sah dari KPU juga.

“Saat masuk Mitra saya hanya melihat baliho dari Paslon yang dikeluarkan oleh KPU dan baliho sosialisasi dari KPU terkait pencoblosan yang sah,” tuturnya.

Ia berharap, walau evoria tidak terlalu nampak di Mitra, namun semua hal tersebut tidak menjadi patokan untuk tingkat partisipasi masyarakat dalam memberikan hak suara.

“Karena berkaca pada Pilkada 2013 dan Pilgub 2015, tingkat partisipasi masyarakat Mitra diatas 80 persen. Jadi saya berharap tingkat partisipasi warga untuk memberikan hak suara nanti bisa bertahan atau bahkan lebih,” ujar Mewoh. (fensen)