Bara : Ratusan Tahun Tidak Bermasalah, Sekolah Minggu Tak Perlu Diatur

Bara Hasibuan saat berada di

MANADO– Negara akan melangkah terlalu jauh jika masuk campur dalam urusan Sekolah Minggu. Penegasan ini disampaikan oleh anggota DPR RI Dapil Sulut Bara Krishna Hasibuan Walewangko.

Bara Hasibuan saat berada d iInstitut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado

Bara menegaskan, Sekolah Minggu yang menjadi istiadat umat Kristen selama ratusan tahun dilaksanakan tidak ada masalah.

“Saya menangkap banyak keresahan terhadap RUU ini, terutama komunitas nasrani terkait pasal yang mengatur kegiatan sekolah minggu.
Saya langsung mengontak ketua DPR RI untuk bagaimana bisa berdiskusi dengan publik di Kota Manado,”kata Bara, sambil mengakui sekolah minggu tidak perlu diatur karena itu adalah sekolah non formal.

Lanjut Bara, sekolah minggu sudah menjadi tradisi bagi umat Kristen dan itu adalah bagian dari ibadah setiap hari minggu bagi anak-anak yang sudah berlangsung ratusan tahun dan tidak pernah ada masalah.

Penjelasan ini disampaikan Bara saat menghadiri acara diskusi yang digelar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat terkait RUU ini. Yang ikut menghadirkan Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher.

Sementara itu, Taher mengakui
RUU tersebut belum sampai kepada mereka. “Karena RUU ini sudah masuk di rana publik dan menimbulkan berbagai reaksi penolakan atau masukan usul dan saran, maka mereka memandang perlu turun dan menjaring aspirasi masyarakat,” ucap Taher. Sambil mengakui tujuan kunjungan mereka untuk
mendengarkan rekomendasi dan masukan dari rakyat.

” Kami DPR belum menerima karena baru diajukan di paripurna yang lalu, kemudian diteruskan kepada pemerintah ketika sudah disetujui kita buatkan Panja RUU pesantren,” tegas Taher.

Taher mengakui juga untuk ibadah sekolah minggu, tidak akan terganggu dengan RUU.

” Sekolah minggu sama halnya dengan sekolah islam, yang juga ada pendidikan non formal, maka dia tidak diatur secara formal tetapi diatur berdasarkan kebutuhan internal agama masing-masing,” ujarnya.

Bara pun berharap kampus IAKN menjadi institut pendidikan yang berkelas dan bisa memberikan kontribusi terhadap Sulut untuk meningkatkan kualitas dari pembangunan manusia.

“Harus menang dalam segala sesuatu, bukan hanya dengan kekuatan kualitas tetapi menjadikan manusia yang mempunyai modal atau peran yang sangat strategis. Saya percaya, bukan hanya kampus lain yang bisa menciptakan orang-orang baik, kampus IAKN manado ini juga saya yakin bisa mencetak manusia yang sangat unggul,” tutur legislator Fraksi PAN.

Bara pun mengharapkan manusia itu bukan hanya mempunyai ilmu, intelektual skil, kemampuan pratikel, tetapi juga manusia yang mempunyai iman karena ketika manusia itu tidak mempunyai iman yang kuat maka seorang itu tidak mempunyai etika bisnis moral.

“Jadi saya percaya dan saya yakin kampus IAKN pengajaran iman pasti sangat ditekankan dikampus ini,”tutupnya.

Diketahui kunjungan kerja ini dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI Dr. H. M. Ali Taher S.H., M.Hum bersama rombongan dan Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Thomas Pentury serta Anggota DPR RI dapil Sulut Bara Krishna Hasibuan Walewangko. (mom)