Blank Spot, Ribuan Warga Morea Raya Terisolir Jaringan Seluler

Gambar ilustrasi tower jaringan seluler yang dirindukan masyarakat Korea Raya.
Gambar ilustrasi tower jaringan seluler yang dirindukan masyarakat Morea Raya, Kecamatan Ratatotok.

RATATOTOK — Warga Desa Morea Raya Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), harus bersusah payah untuk melakukan komunikasi lewat telepon seluler, karena hingga kini tiga desa tersebut yakni Morea, Morea Satu dan Soyowan, belum ada signal untuk berkomunikasi atau blank spot.

Untuk mendapatkan signal handphone yang baik, mereka harus menaiki sebuah gunung yang jaraknya sekira dua kilometer dari desa Morea.

“Kami harus pergi ke sebuah gunung jika ingin berkomunikasi lewat handphone, dan jaraknya cukup jauh untuk berjalan kaki,” kata Billy Lumintang warga Morea, Kamis (19/7/2018).

Stenly Lomboan juga warga Morea lainnya menuturkan, banyak warga yang memiliki handphone, namun hanya dipergunakan untuk hiburan yang ada di aplikasi handphone.

“Memang sulit sekali untuk berkomunikasi lewat handphone karena jaringan handphone tidak ada, jadi handphone hanya kami gunakan sebagai hiburan dengan bermain game, foto-foto atau juga mendengarkan lagu,” ujar Lomboan.

Leyling Somba yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit juga mengatakan, handphone yang dia miliki jadi tak berfungsi jika dirinya pulang kerumah di Morea.

“Yah kalau sudah di rumah tidak bisa berkomunikasi lagi dengan teman-teman sekerja, padahal jika ada sesuatu pastinya lebih cepat berkomunikasi dengan handphone, tapi mau bagaimana lagi,” ujarnya.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Mitra bisa mencarikan solusi, agar masyarakat bisa mendapat jaringan seluler untuk mereka berkomunikasi lewat handphone. (fensen)