C3 Pemkot Manado Jadi ‘Seksi’ Terkait Perintah Kapolri Listyo Soal eTLE, Kapustik Angky: Sehari 2 Polres Studing

Kapustik C3 Pemkot Manado, Franky Mocodompis menjelaskan kegunaan pusat kontrol aktivitas warga Manado lewat C3 kepada Kasubdit Gakum Kompol Roy Tambajong dan Kasatlantas Polresta Manado AKP Anita Sitinjak.

MANADO – Keberadaan Cerdas Command Center (C3) milik Pemkot Manado dua minggu belakangan jadi pusat perhatian Polda Sulut dan jajarannya. Menyusul program Kapolri baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerapkan system tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (eTLE) untuk semua jajaran Polri.

C3 Pemkot dirancang khusus sebagai pusat control aktivitas warga Kota Manado menggunakan peralatan IT canggih beroperasi di lantai 2 kantor Wali Kota Manado. Wali Kota GS Vicky Lumentut (GSVL) mempercayakan Sekretaris Dinas Kominfo, Franky Mocodompis, birokrat berlatar belakang ilmu antropologi sebagai Kapustik (Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk mengendalikan C3 tersebut.

Polda Sulut sendiri memilih C3 Pemkot Manado menjadi acuan menindaklanjuti program Kapolri Listyo untuk penerapan eTLE di wilayah hukum Sulut. “Polda Sulut sudah. Dua minggu kami kerjasama mengintegrasi peralatan ini,” kata Angky, sapaan akrab Kapustik C3.

Selasa (2/2/2021), dua jajaran Polri yang menggelar studi banding (studing) di C3 Pemkot Manado, yakni Polresta Manado dan Polres Minahasa Utara. “Polresta Manado Kasubdit Gakum Kompol Roy Tambajong dan Kasatlantas Polresta Manado AKP Anita Sitinjak datang studing. Kemudian sore Kasat Lantas Polres Minut, Iptu Shirley Mangelep,” katanya.

Kasubdit Gakum Kompol Roy Tambajong dan Kasatlantas Polresta Manado AKP Anita Sitinjak melihat langsung C3 Pemkot Manado untuk persiapan penerapan tilang elektronil atau e-TLE.

Maksud kedatangan kedua Kasat Lantas tersebut dalam rangka persiapan penerapan eTLE. Melihat langsung ‘keseksian’ C3 Pemkot Manado yang telah digandeng Polda Sulut.  “Studi banding ini merupakan tindak lanjut kami terkait program Kapolri baru di mana seluruh jajaran Polri harus menerapkan tilang elektronik atau eTLE,” ujar Kasat Lantas Polres Minut, Mangelep di ruangan C3.

C3 Pemkot Manado merupakan terobosan kepemimpinan periode kedua Wali Kota GSVL bersama Wawali Mor Bastiaan. Para awak C3 sendiri merupakan tenaga-tenaga ahli di bidang teknologi informasi.

Sejumlah aplikasi terintegrasi C3 diantaranya, Call Center 112. Aplikasi ini upaya Pemkot Manado mengantisipasi semua masalah kota bersifat darurat untuk segera gerak cepat dalam penanganannya.

Ada juga Qlue yang dapat digunakan masyarakat melaporkan peristiwa terjadi, seperti banjir, tindak criminal, kebakaran dan lain-lain dan langsung direspon untuk ditindaklanjuti. Kemudian aplikasi Taupang untuk memantau harga pangan.

Kemudian Ponter atau aplikasi pajak online terpadu. Ini digunakan untuk pemantauan pembayaran pajak, fiscal atau izin lainnya. Ada juga aplikasi ZPAN (Zona Potensi Penangkapan Ikan) bekerjasama dengan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) serta dapat mengetahui cuaca daerah Manado.

Aplikasi lainnya, yakni RETE untuk mengetahui antrian online pelayanan public. SiGita (Sistem Informasi Gabungan Perangkat Daerah), SiTasya (Sistem Pemantauan Masyarakat), e-Gol (Elektronik Govermment Letter) dan RICCA (Ramalan Iklim Cuaca Cerdas). “Semua kanal C3 Pemkot Manado ini ditangani SDM ahli IT,” pungkas Kapustik Angky. (ant)