Cuaca Ekstrim Masih Intai Manado, Kosgoro 1957 Sulut Bantu Ringankan Beban Korban Bencana

Ketua Harian Kosgoro Sulut, Moris Polak menyerahkan bantuan korban bencana Manado di Kelurahan Malendeng.

MANADO – Intensitas curah hujan sedang hingga tinggi sesekali disertai angin kencang masih mengintai beberapa wilayah di Kota Manado hingga hari ini. Pemerintah terus mewarning warga tinggal di lokasi bantaran sungai yang rawan bencana banjir dan tanah longsor sementara waktu mencari tempat aman.

Mengingat pengalaman pada 7 Januari lalu, cuaca ekstrim ini sempat memakan korban jiwa, dan sejumlah warga harus mengungsi karena rumah mereka terendam banjir.

Pasca bencana itu, bantuan kepada para korban terus berdatangan dari sejumlah elemen masyarakat yang bersimpatik. Tak terkecuali dilakukan PDK Kosgoro 1957 (Pengurus Daerah Kolektif – Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Kosgoro).

Salah satu KINO (Pengurus Induk Organisasi) Partai Golkar ini Sabtu (4/2/2023) ikut terpanggil meringankan beban korban terdampak banjir dan tanah longsor di lima titik bencana di Kota Manado, yakni Kelurahan Mahawu, Molas, Ternate Tanjung, Perkamil dan Kelurahan Malendeng.

Bantuan yang disalurkan berupa beras, minyak goreng, ikan kaleng, telur, makanan siap saji, air mineral, kasur, perlengkapan bayi dan Obat–obatan. Aksi kemanuasian bertemakan ‘Dari Kita, oleh Kita dan Untuk Mereka’ ini menurut  Ketua PDK Kosgoro Sulut, Jilly Philips Makarawung diwakili Moris Polak selaku Ketua Harian, didasari oleh hati nurani dan kesadaran sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, juga sesuai dengan Tridharma Kosgoro 1957 yakni; Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas.

“Pengabdian, di mana kita memberikan dari apa yang kita punya yaitu waktu, tenaga, pikiran dan finansial untuk melakukan aksi bakti sosial ini agar menunjukkan bahwa para korban bencana alam ini tidak sendiri, tetapi ada elemen-elemen masyarakat yang dengan senang hati membantu,” terang Moris menjelaskan tentang makna Tridharma Kosgoro itu.

Sementara Kerakyatan menurutnya, sebagai elemen masyarakat dapat merasakan hal yang sama dengan para korban bencana alam dan siap hadir untuk memberikan support yang nyata.

“Kami ingin memperlihatkan bahwa Si Tou Timou Tumou Tou itu menjadi nyata dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Dan untuk Solidaritas, di mana mereka bersama-sama, bergotong-royong, bahu membahu, menyisihkan apa yang mereka punya untuk kegiatan kemanusiaan ini.

‘Kami ingin terus mengedepankan semangat gotong-royong yang menjadi dasar Kosgoro 1957 menjadi nyata,” tegas Moris. Harapannya, meskipun sederhana, namun kiranya bantuan yang disalurkan itu bisa sedikit meringankan beban para korban terdampak bencana.

“Kami berharap, support seadanya ini dapat sedikit mengurangi kesulitan yang saudara-saudara kita alami dan kami hadir untuk menguatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri, dengan kemampuan yang terbatas PDK Kosgoro Sulut 1957 tetap hadir untuk saudara-saudara yang mengalami bencana,” tandasnya.

Akson Mahare salah satu warga penerima bantuan megucapkan terima kasih atas perhatian diberikan PDK Kosgoro Sulut. “Terima kasih atas bantuannya, kiranya Tuhan memberkati dan membalas berkat kepada saudara-saudara rekan Kosgoro,” pungkas Mahare. [*/anr]