Deviden Turun Drastis, Banggar Panggil Direksi BSG

MANADO -Kinerja para Direksi Bank SulutGO mendapat sorotan tajam dari Badan Anggaran DPRD Sulut. Pasalnya, deviden atau laba keuntungan pemegang saham Bank SulutGO (BSG) bagi Pemprov Sulut sebagai pemegang saham terbesar di tahun 2017 mengalami penurunann drastis.

SERIUS: Ketua Dewan, Andrei Angouw ketika memimpin rapat pembahasan KUA PPAS Perubahan bersama TAPD Pemprov.

Hal ini terungkap ketika rapat Badan Anggaran bersama tim TAPD membahas KUA PPAS Perubahan yang dipimpin oleh Ketua Dewan Andrei Angouw, Selasa (8/8/2017).

Dalam pembahasan ini, Ketua Fraksi Golkar, Eddyson Masengi yang juga anggota Banggar  menyalahkan terjadinya penurunan target PAD kepada Direksi BSG.

“Turunnya PAD di akibatkan perbuatan mereka, sehingga akhirnya bermasalah ke SKPD yang jadi korban kena pemotongan. Bagimanapun ini menyakitkan, harus panggil BSG bicara terbuka, ini kan hak Pemprov. Informasi yang kami dapat kBSG makin maju ternyata seperti ini,” kata Masengi saat pembahasan.

lanjut Masengi, target Deviden BSG ke Pemprov Sulut sebesar Rp55 Miliar, nah herannya, BSG  hanya menyetorkan Rp31 Miliar.

“Dipertanyakan kemana Rp24 Miliar sisanya, Ini ada pasang angka bukan karang-karang, ini semua hasil perhitungan hak pemprov. Jangan-jangan komisaris ada satu jabatan baru supaya pa dorang ini doi-doi, kasihan SKPD dipotong sementara BSG berleha-leha karena deviden dorang makan sebagian besar,”tambahnya.

Hal yang sama  juga disampaikan oleh anggota Banggar Amir Liputo yang menitik beratkan pada pertanggung jawaban pihak direksi BSG.

“Deviden BSG yang dianggarkan 55 Miliar, ternyata realisasi 31 hampir 50 persen selisihnya, ada sesuatu yang kita harus teliti lebih dalam. Tidak ada hitungan deviden yang salah rumusnya,” tukas Liputo, yang terkenal paling teliti setiap pembahasan.

Ketua Dewan, Andrei Angouw yang memimpin rapat akhirnya memutuskan memanggil pihak BSG dalam pembahasan lanjutan hari ini. (mom)