Dialog Dengan Organda dan Sopir Angkot, Walikota GSVL Bahas Masalah Transportasi di Manado

Walikota GSVL saat melakukan diskusi dengan para pelaku usaha, ormas, jajaran Pemkot Manado dan pihak legislatif Manado.

MANADO – Walikota Manado GS Vicky Lumentut benar-benar peduli dengan masalah transportasi di Manado. Buktinya, dalam kesibukan melakoni aktivtas olaraga bersepeda, dirinya menyempatkan waktu untuk menemui para pelaku usaha transportasi  dan para sopir mikrolet untuk berdiskusi, Sabtu (11/11) bertempat di Kedai Kopi Café Santiago, Kawasan Megamas.

“Dalam persaingan usaha zaman  modern ini, semua orang berlomba-lomba melakukan yang terbaik untuk menarik perhatian masyarakat. Khusus untuk alat transportasi, mikrolet harus bersaing dengan transportasi online yang melakukan usahanya mengikuti perkembangan teknologi. Sebab itu, ditengah persaingan usaha transportasi, angkot harus menunjukan profesionalisme dengan meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat sebagai pengguna transportasi,” tukas Walikota GSVL dalam diskusi tersebut.

Lanjut dikatakan, kebiasaan orang Manado selalu ingin mendapatkan sarana transportasi yang nyaman dan efisien. Sehingga, mau tidak mau, angkot harus melakukan pembenahan terkait pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, dengan persaingan usaha transportasi yang semakin kompleks sekarang ini.

“Bagaimana kita membuat masyarakat merasa nyaman naik angkot ? Tentunya harus dengan pelayanan prima yang nyaman dan efisien kepada penumpang. Para supir mikrolet harus lebih professional dan terus lakukan pembenahan,” terang Walikota GSVL.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado M Soyfan saat mendampingi Walikota GSVL dalam diskusi tersebut mengatakan pemberlakuan sistem one way traffic bukanlah salah satu penyebab kemacetan.

“Penyebab kemacetan di Manado diantaranya jumlah kendaraan yang melintas di jalan tidak sebanding dengan ruas jalan yang tersedia serta perilaku pengendara kendaraan yang tidak disiplin,” jelas Kadis Sofyan.

Ditambahkan, jumlah angkot saat ini mencapai 2.509 unit. Sebab itu, arus lalu lintas di Kota Manado termasuk yang ada di pinggiran kota akan ditata terus-menerus. Sebab, one way bukan penyebab utama kemacetan, sehingga harus dikaji bersama. Apalagi, ruas jalan di Kota Manado yang tidak bertambah, tapi produksi kendaraan terus bertambah.

Dalam dialog yang dimoderatori Ketua Asosiasi Pengemudi Indonesia (ASPINDO) Sulawesi Utara Terry Umboh, turut hadir Ketua Organisasi Angkutan Darat Kota Manado Kaloh Moleong, Ketua Basis se-Kota Manado serta para sopir mikro.(stenly).