Dipimpin Sondakh, DPRD Sangihe Hearing PT PLN Tahuna Terkait Pemadaman Listrik

Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sangihe.

Manadoline.com, Tahuna- DPRD Sangihe mengelar Rapat Dengar Pendapat (Hearing) dengan PT PLN Sulut Tenggo Tahuna di Gedung Paripurna DPRD Sangihe Selasa (05/05/2021). 


Rapat Dengar Pendapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Sangihe Ferdy Sondakh dan Wakil Ketua Komisi II Ferdy Panca Sinedu, menghadirkan perwakilan masyarakat, jajaran Manager PT PLN dan anggota DPRD serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe. 


Dalam kesempatan itu, perwakilan masyarakat mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik diluar jadwal pemadaman oleh PT PLN Sulut Tenggo Tahuna di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe. 


“Setelah terjadi pemadaman terjadwal mengapa disusul dengan pemadaman lagi? Tahun yang menyedihkan bagi PLN yakni tahun ini, karena sangat sering terjadi pemadaman listrik. Tagihan listrik juga semakin membengkak, sebab naik secara mendadak setelah hidup listrik. Masyarakat sudah mendesak kami untuk melakukan demo, tapi kami tahan karena masih ada DPRD Sangihe yang bisa menyuarakan aspirasi masyarakat,” ujar Pendeta Medea. 

Jajaran Manager PT PLN Tahuna saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat di Ruang Paripurna DPRD Sangihe.


Senada dengan hal itu, Max Kasombang yang juga perwakilan masyarakat mengungkapkan keluhan masyarakat akibat seringnya listrik padam. 


“Kalau di tempat kami, ketika listrik mati maka akan menghambat seluruh aktivitas kami. Karena jika listrik mati, maka air juga mati. Saya berharap pada hari ini ada solusi yang diberikan pihak PT PLN, agar tidak terjadi lagi pemadaman listrik. Jika permasalahan ini terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin kami akan membuat surat dengan tinta darah ke pemerintah pusat,” ungkapnya. 


Sementara itu Manajer PLN Cabang Tahuna Eko Ridwan ketika menjawab keluhan masyarakat menyampaikan, kalau pemadaman listrik didominasi gangguan alam. 


“Kalau soal pemadaman listrik sesuai data klasifikasi, penyebab gangguan di PLN Tahuna khususnya di Kepulauan Sangihe, paling tinggi adalah terkait masalah pohon dengan persentase 39%. Jadi pemadaman listrik di sebabkan oleh pohon yang mengganggu jaringan. Kami mohon maaf, kalau memastikan tidak akan terjadi pemadaman sulit untuk kami jawab,” ucapnya.


“Tapi kami tetap bekerja maksimal dan profesional demi memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Sangihe. Pihak PLN pastinya tetap mengupayakan pelayanan lebih baik dengan terpenuhinya kebutuhan listrik tanpa ada pemadaman. Kami pastikan dengan kondisi keandalan listrik saat ini, mampu melayani masyarakat di Kabupaten Sangihe. Namun pemadaman listrik tidak dapat dihindari, jika jaringan masih terkendala banyaknya pepohonan yang berpotensi menimbulkan gangguan pada jaringan,” sambungnya. 


Wakil Ketua DPRD Sangihe Ferdy Sondakh menyampaikan jika PT PLN telah berjanji kepada DPRD Sangihe akan memasukkan data terkait permasalahan kelistrikan hingga tanggal 29 Oktober 2021.


“Tentu pihak PLN dalam hal ini ingin merubah mainset masyarakat seperti apa. Yang paling utama, mereka jelaskan bahwa tidak ada masalah di mesin, karena depe pasokan listrik atau watt nya cukup bahkan hingga surplus. Dan mereka telah berjanji akan memasukkan data paling lambat tanggal 29 Oktober 2021,” jelasnya.


“Pihak DPRD tentunya akan bekerjasama dengan PT PLN agar kedepannya tidak ada pemadaman-pemadaman listrik. Jika mereka tidak menepati janji alias masih sering melakukan pemadaman tanpa kejelasan, maka mereka akan kita hearing lagi. Karena permasalahan ini adalah permasalahan masyarakat Sangihe, khususnya masyarakat yang memilih kami. Karena kami ada di sini karena rakyat, yang menjadi aspirasi masyarakat juga adalah aspirasi kami,” pungkasnya.