Diundang RKCI 2017, GSVL Paparkan Gambaran Manado Kota Cerdas Depan Wapres JK

Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut saat menghadiri acara Rating Kota Cerdas Indonesia 2017 dan Talkshow Model Pembangunan Kota Cerdas untuk Indonesia di Gedung Utama II, Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).
Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut saat menghadiri acara Rating Kota Cerdas Indonesia 2017 dan Talkshow Model Pembangunan Kota Cerdas untuk Indonesia di Gedung Utama II, Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).

JAKARTA – Misi GS Vicky Lumentut dan Mor Bastiaan (GSVL-MOR) menjadikan Manado Kota Cerdas setidaknya dapat perhatian pemerintah pusat dengan hadirnya pusat komando Cerdas Command Center (C3) di Kantor Pemkot Manado.

Buktinya, acara Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017 dan Talkshow Model Pembangunan Kota Cerdas untuk Indonesia, Kota Manado masuk salah satu diantaranya.

Acara diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerjasama Metro TV di Gedung Utama II, Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017) dibuka Wapres Jusuf Kalla (JK).

Wapres Jusuf Kalla membuka acara Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017 dan Talkshow Model Pembangunan Kota Cerdas untuk Indonesia

Kegiatan tersebut diikuti pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) beranggotakan 93 Wali Kota, termasuk Wali Kota Manado, GSVL serta beberapa Kementerian terkait pembangunan Kota Cerdas, para pelaku industri pendukung Kota Cerdas serta beberapa Asosiasi pendukung Kota Cerdas.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi dan permasalahan kota, sehingga dapat dijadikan acuan bagi tata kelola di Indonesia. RKCI 2017 ini merupakan kegiatan rutin dwi tahunan kedua setelah sebelumnya dilakukan pada tahun 2015,” ujar Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Airin Rachmi Diany.

Dia memberikan gambaran, tahun 2015 masyarakat Indonesia tinggal di kota mencapai 53,3 %, melampaui jumlah masyarakat yang tinggal di desa.

Lonjakan jumlah masyarakat tinggal di kota tanpa disertai peningkatan infrastruktur dan tata kelola antisipasi lonjakan penduduk, berimplikasi munculnya masalah perkotaan seperti kemacetan, kemiskinan, sanitasi yang buruk, kejahatan serta munculnya kawasan kumuh.

Aplikasi Crdas yang ada di Cerdas Command Center Kantor Pemkot Manado

“Untuk mengatasinya, diperlukan solusi Cerdas karena solusi konvensional tidak mampu mengatasi kompleksitas permasalahan kota. Solusi Cerdas ini dilakukan melalui perubahan mental manusia, tata kelola dan infrastruktur atau teknologi bagi peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan,” tukas Walikota Tangerang Selatan ini.

Sementara Wali Kota GSVL yang menjabat Ketua Dewan Pengawas APEKSI mengatakan, Kota Cerdas merupakan sebuah konsep yang mengadopsi solusi Cerdas dengan tujuan mewujudkan kota yang dapat mengelola berbagai sumber daya untuk digunakan secara efektif dan efisien.

“Sumber daya yang ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia termasuk waktu dan lain sebagainya, harus dikelola secara efektif dan efisien, sehingga warga kota dapat hidup aman, nyaman dan berkelanjutan,” kata GSVL.

Menurutnya, beragam dimensi dalam konsep tersebut mengindikasikan kolaborasi dan keterkaitan sebagai kata kunci keberhasilan terwujudnya Kota Cerdas.

Pelaksanaan RKCI adalah langkah awal dari rangkaian kegiatan evaluasi mandiri, penilaian, survey lapangan serta evaluasi terhadap kota-kota di Indonesia yang akan dilakukan pada bulan Mei hingga Oktober 2017. (***)