Dua Tahun Kepemimpinan MaMa, Ini Tanggapan Rakyat

(Esthepanus, Yappi dan Marcel)
(Esthepanus, Yappi dan Marcel)

BITUNG – Pemerintahan Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban dan Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri (MaMa) kini berusia dua tahun. Berbagai prestasi telah berhasil diraih. Menyoal hal ini, masyarakat dari sejumlah elemen angkat bicara. “Dua tahun kepemimpinan MaMa (Max-Maurits) mulai menunjukkan gairah baru khususnya bagi dunia olahraga di Kota Bitung,” kata pemerhati olahraga Marcel Tatuil.

Dikatakan pula, intensnya perhatian terhadap olahraga mulai terlihat pada penganggaran dalam APBD 2018 walaupun terlihat masih didominasi pada pembuatan infrastruktur olahraga, tetapi menunjukkan bahwa MaMa berkomitmen terhadap dunia olahraga. “Beberapa koreksi juga yang harus menjadi titik-titik simpul yang harus diperhatikan adalah masih kurangnya anggaran pemerintah dalam peningkatan sumber daya manusia khsusunya pelatih maupun perangkat pertandingan serta supporting untuk atlit-atlit yang berpotensi mengembangkan kemampuan sampai ke level nasional bahkan international. Disamping itu juga butuh sentuhan yang lebih intens dalam kompetisi/pertandingan yang mungkin bisa terakomodir dengan agenda tetap Pemkot Bitung lewat pekan olahraga kota (porkot). Koreksi ini menjadi penting karena ketika semua simpul-simpul pembinaan, infrastruktur sarana prasarana serta peningkatan SDM terikat satu sama lain dalam suatu komitmen MaMa maka peningkatan prestasi serta pencapaian yang signifikan akan terasa mungkin untuk digapai,” tandas Marcel.

Sementara itu, apresiasi juga disampaikan Ketua DPC GAMKI Kota Bitung, Yappi Letto. “Apresiasi kepada pemerintahan MaMa di dua tahun kepemimpinan ini. Karena banyak penghargaan yang sukses diraih seperti penghargaan di bidang keuangan yang berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, bidang lingkungan yaitu penghargaan Adipura enam kali berturut-turut, serta Kota Sehat,” kata Yappi.

Kendati begitu, Yappi berharap kedepan adanya perhatian dari Pemkot Bitung bagi unsur kepemudaan di daerah ini. “Perlu adanya sentuhan dari MaMa khususnya dalam hal bantuan dana bagi organisasi kepemudaan di Kota Bitung. Karena selama ini, belum ada alokasi dana di APBD terkait bantuan bagi pemuda,” katanya.

Lain halnya dengan Esthepanus Sidangoli, Ketua FSP RTMM SPSI menilai, banyak yang harus dibenahi khususnya di bidang tenaga kerja. “Khusus tenaga kerja masih banyak persoalan yang belum mampu diselesaikan oleh Pemkot Bitung. Dan semua ini harus dibenahi,” ucap Esthepanus Sidangoli yang akrab disapa Petu.

Lanjut Petu, di 2 tahun kepemimpinan ini, perlu peningkatan dalam upaya pemberian edukasi kepada pengusaha agar kenyamanan dan kepastian hukum bisa dinikmati oleh investor. “Apalagi Bitung sebagai kota industri,” katanya sembari berharap kedepan persoalan ketenagakerjaan di daerah ini bisa diminimalisir.(herry)