Diduga Diback Up Polisi Bersenjata, Penyelundupan Ayam Filipina Milik Oknum Pengusaha di Manado Marak

Ayam Filipina dimasukkan bagasi Kapal Mercy Teratai.

TAHUNA— Aksi penyelundupan di kawasan Utara Indonesia kian marak saja tanpa tersentuh oleh aparat. Bahkan diduga memanfaatkan kekosongan waktu pergantian Kapolda Sulut dan Kapolres Sangihe, dan diduga sejumlah aparat hukum juga turut andil dan terlibat aksi yang merugikan negara ini.

Seperti Halnya yang terjadi pada, Selasa (04/02), 59 ekor ayam asal Philipina berhasil diloloskan ke Manado via Pelabuhan Tahuna dan dikawal ketat, diduga oleh oknum aparat kepolisian.

Informasi yang berhasil dirangkum sejumlah awak media menyebutkan 59 ekor ayam Fhilipina tersebut, tiba sekitar 4 hari lalu dan berada di Kampung Tinakareng, Kecamatan Nusa Tabukan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ayam dimaksud dijemput dan dikawal oleh  dua oknum polisi yang mengaku berasal dari Mabes POLRI dengan mengunakan  senjata api (Senpi) laras panjang jenis SS1.

Sebelumnya, sekitar nyaris 1 jam keberangkatan dengan menggunakan KM Mercy Teratai ke Manado, 59 ekor ayam Fhilipina selundupan dimaksud, bersama kendaraan roda empat jenis kijang pick up berwarna merah dengan plat nomor  DL 8016 A mampir di Polres Sangihe.

Diduga Oknum polisi bersenjata SS1 mengawal ayam Filipina

Upaya konfirmasi yang dilakukan sejumlah awak media tidak berhasil sebab dua oknum aparat kepolisian yang mengaku dari Mabes POLRI enggan memberikan tanggapan. 

Bahkan oknum-oknum tersebut seperti mempermainkan awak media dan berhasil ‘melarikan diri’ menuju pelabuhan Tahuna. Dan sangat di sayangkan dari pihak Polres Sangihe terkesan diam dengan kejadian ini.

Sementara itu Kapolres Sangihe AKBP Sudung F Napitu SIK ketika ingin dikonfirmasi sejumlah awak media tidak berada di tempat. Bahkan konfirmasi via WhastApp melalui group bersama Polres Sangihe dengan Forum Wartawan Sangihe (Forwas) tidak ditanggapi.

Dari informasi yang berhasil dirangkum media ini menyebutkan, 59 ekor ayam lengkap dengan pakannya merupakan pesanan dari seorang pengusaha asal Sulut kepada warga Nusa Tabukan dan mendapat pengawalan pihak aparat hukum.

“Kami cuma di pesan sama Ko di manado mencari ayam ini dan uangnya sudah membayar ayam itu. kami hanya mendapat Rp 1,5 juta tidak lebih untuk antar ayam,” ungkap warga yang membawa ayam di mobil yang enggan memberitahukan namanya. 

Secara terpisah beberapa awak media berhasil mewawancarai oknum polisi yang mengawal ayam sabung asal Fhilipina ke Manado di Pelabuhan Tahuna. Dari keterangan yang disampaikannya, mereka dari Direktorat Pelayanan Polda Bitung, dan belum bisa memberikan keterangan. 

Oknum polisi yang enggan menyebutkan namanya tersebut, ketika ditanya wartawan tentang perihal ayam tersebut terkesan tertutup untuk memberikan keterangan, dirinya mengakui, bahwa memang mereka seperti itu. Dalam artian belum bisa kasih keterangan kepada awak media karena masih dalam proses. (Zul)