Fasilitas Penunjang Rumah Relokasi Korban Banjir Jadi Keluhan Warga, Suharto Kiu: Tidak Tuntas

Anggota DPRD Kota Manado, Suharto Ishak Kiu. (foto:hcl)

MANADO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, Suharto Ishak Kiu meminta perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Manado khususnya instansi terkait, soal rumah bantuan para korban banjir bandang dan tanah longsor tahun 2014 silam yang berada di Kelurahan Pandu.

Perhatian pemerintah menurut politisi partai Gerindra terkait dengan keluhan warga soal rumah relokasi bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) yang tidak layak dihuni.

“Ada keluhan warga di Paal Dua yang menjadi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi 2014 tahun lalu. Pasalnya, mereka enggan untuk menempati rumah relokasi tersebut dikarenakan tidak layak untuk dihuni,” kata Suharto kepada Manadoline.com, Rabu (11/12/2019).

Politisi Gerindra itu kemudian menjelaskan, rumah relokasi yang berada di Kelurahan Pandu tersebut tidak didukung dengan fasilitas penunjang seperti listrik dan kebutuhan akan air bersih.

Dia kemudian menyebutkan bahwa pembangunan rumah rekolasi yang menelan anggaran ratusan miliar dari dana bantuan parca bencana banjir bandang dan tanah longsong sejak 2015 tersebut tidak tuntas.

“Ini tidak tuntas, karena tidak dilengkapi fasilitas penunjang seperti listrik dan air bersih bagaimana masyarakat mau pindah,” ujarnya.

Anggota Komisi I DPRD Manado ini kemudian meminta perhatian pemerintah agar rumah tersebut dilengkapi dengan fasilitas penunjang tersebut, agar masyarakat yang berhak mau menempati rumah tersebut. (hcl)