Festival Pesona Selat Lembeh, Kandouw: Pemkot Harus Punya Lahan Sendiri

(Parede kapal yang digelar saat Festival Pesona Selat Lembeh 2017)

BITUNG – Pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang digelar Pemkot Bitung setiap tahun, tidak hanya berdampak positif bagi sektor pariwisata. Tapi mampu menggerakkan perekonomian di Bitung dan Sulut pada umumnya. “Festival Pesona Selat Lembeh telah membawa dampak positif bagi perekonomian di Sulut dan Bitung pada khususnya. Jadi pelaksanaan tahun depan harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT ke – 27 Kota Bitung di gedung DPRD Kota Bitung, Selasa (10/10/2017).

Dari laporan yang masuk kata Kandouw, dengan digelarnya FPSL, sektor pariwisata dan perekonomian di Sulut sangat bergairah. “Buktinya, hotel-hotel penuh dengan turis dari luar dan dalam negeri. Mereka datang ke sini untuk menyaksikan secara langsung parede kapal yang digelar di FPSL. Dengan begitu perekonomian juga ikut bergerak dengan. Makanya tahun depan Pemkot Bitung harus menyajikan yang lebih baik lagi,” ujar Kandouw.

Sayangnya menurut Kandouw, pelaksanaan FPSL yang identik dengan wisata maritim, Pemkot Bitung tidak memiliki pantai atau lahan sendiri. “Harus dipikirkan agar kedepan sudah ada pantai atau lahan sendiri,” tegasnya.

Menyoal perlu adanya lahan sendiri, anggota Komisi B DPRD Kota Bitung Tonnu Yunus mengatakan, secara pribadi mendukung langkah Pemkot Bitung untuk mencari lahan pantai guna kepentingan umum. “Secara pribadi saya setuju, agar di lokasi itu dibuat sarana untuk kepentingan umum, termasuk dijadikan lokasi pelaksanaan FPSL setiap tahun,” ujar Tonny Yunus.

Ketua DPC PKB Kota Bitun itu juga menyatakan siap mengawal dalam proses penganggaran jika Pemkot Bitung berniat membeli lahan pantai untuk kepentingan dimaksud. “Memang untuk membeli lahan tersebut akan membutuhkan anggaran yang besar, tapi hanya sekali saja. Selanjutnya, Pemkot Bitung akan mendapatkan pengembalian dalam bentuk retribusi setelah lahan tersebut dikelola,” tandas Yunus.(hry)