Galau Kehadiran Go-Jek, Ini Curhat Ratusan Ojek ke DPRD Manado

Ratusan tukang ojek se Kota Manado saat mendatangi DPRD Manado memprotes kehadiran Go-Jek

MANADO  –  Ratusan Keluarga Besar Persatuan Ojek (KBPO) Manado Sulawesi Utara, memprotes kehadiran layanan jasa angkut penumpang GoJek.

Aspirasi mereka itu diungkapkan saat mendatangi kantor DPRD Manado, Senin (10/04/2017).

Dasar penolakan ini ditengarai tidak adanya izin operasi Gojek. Selain itu, keberadaan Gojek kini telah memangkas pendapatan para Ojek.

Joko Sutrisno, salah satu pengurus (KBPO) menyampikan, hadirnya ojek online di kota manado telah menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

Dari segi tariff, Joko mengaku sangat jauh berbeda dengan yang mereka dapatkan sebelum Go-Jek beroperasi di Manado.

“Kenapa mereka murah? Karna mereka mendapat subsidi dari penjualan kuota dan kalau dihitung-hitung mereka bisa meraup ratusan juta setiap bulannya,” tegasnya.

Di hadapan anggota DPRD Manado, dia meminta surat rekomendasi resmi dari DPRD dalam hal GoJek dilarang beroperasi di Manado.

“Dulu pendapatan kami bisa sampai Rp100 ribu per hari namun semenjak adanya Gojek pendapatan kami menurun sangat jauh, Mau makan apa anak dan istri kami kalau pendapatan pas-pasan,” koar Joko.

Kurang lebih 30 menit para pendemo akhirnya dipersilahkan masuk kedalam ruang rapat DPRD Kota Manado sambil menunggu ketua, anggota komisi serta dinas pemerintahan terkait yang di undang. (ivan)