Hadra, Barongsai Ikut Ramaikan Upacara Adat Tulude, Saul: Tulude Tidak Fanatik  Kesukuan

Panitia Upacara Adat Tulude, Yohanis Saul dan Ketua IKISST, Urbanus Naharia.
Panitia Upacara Adat Tulude, Yohanis Saul dan Ketua IKISST, Urbanus Naharia.

MANADO – Upacara adat Tulude yang setiap tahun dilaksanakan Pemerintah Kota Manado bukan hanya milik warga Nusa Utara. Demikian ditegaskan Ketua Ikatan Kekeluargaan Indonesia Sangihe, Sitaro dan Talaud (IKISST), Urbanus Naharia saat rapat koordinasi panitia di gedung Olahraga Youth Center kawasan Megamas, Rabu (6/2/2019).

“Jadi Tulude jangan fanatic kesukuan, meski memang benar adat ini milik warga Nusa Utara,” tembah Mner Yohanis Saul, panitia Upacara Adat Tulude tahun 2019.

Dia menegaskan, pesta adat upacara Tulude ini milik warga Manado karena sudah menjadi hajatan tahunan pemerintah kota Manado yang dikenal sebagai Kota Toleran.

“Tahun ini tampilkan semua kreatifitas modern mewakili sejumlah etnis di Kota Manado dalam bingkai persatuan dan kesatuan sebagai daerah rukun dan damai, tentu tanpa menghilangkan unsure Nusa Utaranya dalam pagelarannya nanti,” kata Mner Saul.

Suasana rapat koordinasi panitia pelaksana Upacara Adat Tulude.

Menurut Ketua IKISST, Urbanus Naharia, pagelaran Upacara Adat Tulude yang akan dilaksanakan 14 Februari di Lapangan Sparta Tikala nanti akan menampilkan berbagai perwakilan etnis di yang ada di Kota Manado.

Antara lain, perwakilan masyarakat Bantik akan mengisi acara. Ada Hadra perwakilan masyarakat muslim, Barongsai dari masyarakat Tionghoa. Musik bamboo, music hawayen, orchestra dan penampilan artis legenda Nusa Utara.

“Pagelarannya nanti ditutup dengan kolaborasi masamper dan ampa wayer sebagai kesenian dan budaya khas masyarakat Nusa Utara. Jadi perlu diketahui, Tulude tidak hanya milik warga Nusa Utara, tapi milik warga Kota Manado. Siapa saja bisa hadir nanti,” pungkas Naharia. ***

Penulis: antoreppy