Hati – Hati Wartawan Gadungan Dengan Seribu Modus

(Masyarakat harus lebih berhati - hati kepada Wartawan gadungan, Mintalah Identitas Pers jika oknum tersebur dicurigai memiliki modus tersendiri)

LANGOWAN – Menginginkan sesuatu yang praktis, cepat dan tampa mengeluarkan biaya serta tenaga yang berlebih, menjadi gaya hidup dari beberapa orang sambil menggunakan ribuan cara untuk mendapatkannya. Begitu juga dengan Wartawan gadungan Jakas (inisial), yang meresahkan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Noongan, kemarin Siang. Rabu (23-5-2018)

(Masyarakat harus lebih berhati – hati kepada Wartawan gadungan, Mintalah Identitas Pers jika oknum tersebut dicurigai memiliki modus tersendiri)

Kejadian memalukan ini terjadi sekitar Pukul 10:30 Wita, Saat Jakas mengantar salah satu keluarganya untuk berobat ke Rumah Sakit yang didirikan sejak jaman penjajahan Belanda ini.

Tidak mau menunggu lama untuk mengantri, secara spontan Lelaki yang tidak mau memberikan identitasnya ini, mengeluarkan Telepon Genggamnya dan mulai merekam serta memotret aktivitas dari Pegawai Rumah sakit, sambil mengatakan bahwa dirinya seorang Kuli tinta (Julukan dari Wartawan) dari salah satu Media Cetak di Sulawesi Utara ini.

Menurut salah satu pegawai Rumah Sakit, Wartawan gadungan ini meminta agar dirinya cepat dilayani sembari mengatakan bahwa pelayanan dirumah sakit sangatlah lambat.

“Pria itu (Jakas) tadi mulai merekam aktivitas kami, sambil mengatakan bahwa pelayanan kami buruk dan lambat, padahal dirinyalah yang tidak mau mengantri, tadi katanya dia itu wartawan” ucap Ibu Iya.

Pada waktu yang sama, wartawan Media Online biro Minahasa dari Manadoline.Com datang berkunjung ke Rumah Sakit dan menemui Wartawan gadungan ini, sementara menjalankan aksinya.

“Setelah saya konfirmasi, awalnya dia mengaku dirinya wartawan dari salah satu media cetak, tapi setelah saya menunjukan identitas Pers saya, dirinya pun langsung mengelak dan mengatakan bahwa dirinya hanya disuruh oleh pamannya,  yang adalah salah satu orang penting di Media Cetak itu” ungkap Riedel sembari mengatakan, pria ini sama sekali tidak mau menunjukan identitas pers (yang memang tidak ada) dan Kartu Tanda Penduduknya.

“Ini kan pencemaran nama baik salah satu media, jadi saya spontan langsung menghubungi Foggen yang adalah kepala biro Minahasa media cetak itu. Dan langsung mengarahkan pria ini untuk berbincang langsung dengan Foggen lewat telepon genggam” Riedel lebih lanjut.

Menurut Foggen, pembicaraan nya dengan wartawan jadi-jadian ini setelah dikonfirmasi, sama sekali tidak mau memberikan nama ataupun identitas dari pamannya yang awalnya dikatakan bekerja di Media Cetak ini.

“Pria ini sama sekali bukan wartawan kami, tadi juga sudah saya tanyakan siapa pamannya, tapi sama sekali pria ini tidak mengatakannya, dalam hal ini bisa saja pamannya itu pun hanya sekedar alasannya saja, karena berulang kali ditanya dirinya tidak mau membeberkan identitas dari pamannya” Foggen lebih lanjut sembari mengatakan bahwa wartawan biro Minahasa dari media cetak nya adalah Mendy Pangalila.

Demi menghindari masalah seperti ini masyarakat diminta lebih jeli lagi, karena jika benar seseorang bekerja sebagai wartawan, pastinya jurnalis itu memiliki identitas persnya dan surat tugas. ***

Penulis : Riedel Memah