Imbas Badai Taifun, Longsor, Banjir dan Gelombang Tinggi Terjang Sangihe

Foto gelombang tinggi di Jalan Boulevard dari akun FB Abdul Aziz.

Manadoline.com, Tahuna- Badai Taifun yang berlangsung sejak pukul 00.00 Wita hingga pukul 02.30 Wita, Jumat (17/09/2021) yang melanda di Kabupaten Kepulauan Sangihe mengakibatkan bencana dibeberapa wilayah. 


Hujan deras disertai angin kencang membuat sejumlah ruas jalan tertimbun material longsor. Ombak besar disertai air pasang menjadikan air menggenangi rumah, dan membawa material tanah serta sampah ke jalan yang mengakibatkan arus lalulintas terganggu di Jalan Boulevard Tahuna.

Foto longsor di Jalan Tabut-Tahuna dari salah satu postingan di grup FB warga Sangihe.


Serta mengganggu pelayaran transportasi laut, dimana Kapal Malam Merit Teratai tujuan Manado-Tahuna, yang dijadwalkan sandar di Pelabuhan Nusantara Tahuna, harus sandar di Pelabuhan Petta Kecamatan Tabukan Utara. 


Hal ini dibenarkan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Erick Marentek kepada sejumlah media. Dikatakannya hingga pukul 09.00 Wita pihak BPBD telah menerima beberapa laporan dan melakukan pemantauan langsung ke lokasi bencana. 

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sangihe Erick Marentek.


“Laporan bencana sementara Tanggal  17 September pukul 09.00 Wita, Longsor di Kelurahan Lesa RT 5 Lingkungan 3. Longsor menimpa 1 rumah keluarga Sahabaeng Luminda. Jalan Tahuna-Manganitu lewat tawali tertutup sebagian, Tidak ada korban jiwa badan jalan sedang dibersihkan oleh masyarakat dan TNI Polri,” katanya. 


“Jalan Tahuna Naha longsor 2 titik. Tidak ada korban jiwa, menunggu alat berat untuk membuka longsoran. Jalan Tahuna Manganitu longsor, tidak ada korban jiwa menunggu alat berat untuk pembukaan jalan,” sambung Marentek. 

Foto Banjir Rob di salah satu rumah warga dari akun FB Cristin Sangkuni


Sementara banjir rob menggenangi rumah warga di Kecamatan Tahuna, Kecamatan Tahuna Timur dan Kecamatan Manganitu Selatan. Namun untuk sementara tidak ada korban jiwa. 


“Sedangkan banjir terjadi di Kelurahan Apengsembeka, tidak ada korban warga mengungsi di Gereja Immanuel. Kelurahan Sawangbendar, tidak ada korban sebagian warga mengungsi di Gereja Immanuel. Kelurahan Soataloara 2, tidak ada laporan korban jiwa. Kelurahan Tona 2, tidak ada laporan korban jiwa. Kampung Laine belum ada laporan korban jiwa,” ungkapnya. 

Penumpang KM Merit Teratai saat diperjalanan menuju Kota Tahuna harus menggunakan pelampung, karena ombak tinggi menghantam. Dan mengakibatkan kapal harus sandar di Pelabuhan Petta yang seharusnya sandar di Pelabuhan Nusantara Tahuna. Foto dari salah satu grup FB warga Sangihe.


“Dan gelombang pasang menerjang Kelurahan Santiago gelombang masuk ke pemukiman. Kelurahan Tidore gelombang masuk ke jalan dan pemukiman dan Teluk tahuna gelombang masuk ke jalan. Pelayaran Kapal Merit Teratai dan Kapal Cepat berlindung di pelabuhan Petta,” Lanjutnya. 

Kondisi Pelabuhan Nusantara Tahuna Jumat (17/09/2021).


Dirinya pun meminta kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk selalu waspada. Dan meminta untuk menunda dahulu perjalanan menggunakan perahu atau kapal. Karena laporan dari BMKG Badai Taifun masih berlangsung. 


“Kita di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih terkena imbas Badai Taifun. Peringatan dari BMKG terkait cuaca ekstrem ini sudah disampaikan di awal minggu ini, dan kita di Sangihe mendapatkan imbasnya. Kita tidak tau kapan akan berakhir, jadi diminta untuk tetap waspada. Dan jika ada rencana untuk perjalanan menggunakan perahu kecil dan kapal kalau bisa ditunda dulu, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.