Ini Pesan Wagub Kandouw di Peringatan HKN Tingkat Sulut

MANADOLINE– Mengangkat tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”, puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 diharapkan dapat menggairahkan semangat masyarakat Indonesia, termasuk Sulawesi Utara (Sulut) untuk terus bangkit dan optimis, dalam mewujudkan negeri yang sehat, menuntaskan penanganan sejumlah permasalahan kesehatan.

Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat menghadiri Peringatan HKN ke-58 yang jatuh 12 November 2022 Tingkat Provinsi Sulut, yang diselenggarakan Pemprov lewat Dinas Kesehatan Sulut di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Sabtu (19/11/2022).

Dalam sambutannya, Wagub Kandouw mengharapkan momentum HKN dapat dijadikan segenap stakeholder kesehatan untuk melakukan introspeksi, kontemplasi dan evaluasi.

Pola pikir yang baik serta bekerja dengan hati disebutnya adalah hal terpenting dalam pelayanan kesehatan masyarakat karena erat kaitannya dengan nyawa manusia.

Masalah kesehatan adalah masalah yang urgent dan jadi perhatian khusus di negara kita ini. Undang Undang menetapkan bahwa untuk anggaran kesehatan baik APBN maupun APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota itu harus 10%,” ujar Wagub.

“Tapi saya mesti sampaikan, apa artinya penetapan anggaran yang 10 persen ini apabila yang dihasilkan hanya output? Outcomenya tidak ada. Maksudnya, produk-produk fisik jadi, tapi kalau tidak ada dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat, tidak ada artinya,” tambahnya.

Kandouw mengimbau agar seluruh stakeholder kesehatan di Bumi Nyiur Melambai untuk mau, mampu dan berani dalam menetapkan indikator-indikator kesehatan dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, termasuk dalam mengimbangi progres pembangunan di bidang kesehatan.

“Pemprov Sulut sekarang ini, di bawah kepemimpinan Pak Gubernur Olly Dondokambey, sangat gencar terhadap pembangunan bidang kesehatan. Anggaran yang dialokasikan di bidang kesehatan, untuk tingkat provinsi mungkin Sulut salah satu yang terbaik karena angkanya lebih dari 10 persen,”jelas Kandouw.

“Target Pak Gubernur, fasilitas kesehatan dilengkapi dan disempurnakan, walaupun kondisi fiskal tidak baik-baik amat. Tapi jadi tekad Pak Gubernur, masalah kesehatan di Sulut tidak bisa ditawar-tawar. Mimpi kita untuk fasilitas kesehatan, Sulut jadi New Penang di Timur Indonesia,” pungkasnya.

Diketahui, dalam kegiatan tersebut juga melakukan pelantikan terhadap Pengawas Rumah Sakit Sulut, serta menyerahkan sejumlah penghargaan bidang kesehatan, yakni Penghargaan Lomba Inovasi Asosiasi Puskesmas Indonesia (APKESMI), Penghargaan Kabupaten/Kota dengan capaian UHC (Universal Health Coverage) tertinggi (≥95%), Penghargaan Rumah Sakit yang terakreditasi Paripurna, Penghargaan Inovasi Sehat Layanan Kesehatan Primer Berdaya, Penghargaan Cakupan Skrining IVA Tertinggi se-Sulut, Penghargaan Capaian Vaksinasi C19 pada Lansia dan Anak Tertinggi se-Sulut, Penghargaan atas Penggunaan Rumah Isolasi C19, Penghargaan Vaksinasi BIAN, Penghargaan Nakes Teladan Puskesmas dan RS serta Kader Posyandu, Penghargaan dalam Target Skrining Faktor Resiko PTM Tertinggi di Sulut, Penghargaan STBM Awards, Penghargaan Wasor Kusta Terbaik, Penghargaan Pengelola Program Malaria Terbaik se-Provinsi Sulut, dan Penghargaan Kabupaten/Kota yang sudah eliminasi Malaria.

Turut hadir, Ketua DPRD Sulut Fransiskus Silangen, jajaran Forkopimda Sulut, Bupati Minahasa Selatan, Wakil Bupati Kepulauan Sitaro, Plh. Sekdaprov Sulut, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemprov Sulut, serta stakeholder terkait.

(kan/*)