Investment Insight

by : Capt.Beny Jackson Maliota, SE, M.Mar, M.MTr
Nautical, Transport, Logistic Expert Trade and Stock Investor

Keputusan untuk meletakan income pada salah satu instrument investasi dari berbagai pilihan yang ada akan menentukan arah, perkembangan, serta manfaat yang akan diberikan di kemudian hari nantinya, ada di tangan anda sendiri.

Investasi, atau ibaratnya memilih biji tanaman apa yang akan anda tanam, dan melalui media apa, dan dalam waktu berapa lama anda harus menunggu untuk menikmati hasilnya, itu semua berpulang pada keputusan anda sendiri.

Dalam pengambilan keputusan untum melakukan hal-hal yang disebutkan tadi, tentu saja anda butuh pengetahuan untuk memilih mana calon biji tanaman yang cocok dalam perencanaan dan nantinya memenuhi kebutuhan anda.

Tahap selanjutnya adalah pertumbuhan. Investasi yang baik ibaratnya menanam biji tanaman, dan kemudian biji tanaman ini mengalami pertumbuhan dan berbuah pada waktunya sesuai perencanaan kita.

Dari biji yang kecil inilah filosofi dari berinvestasi itu dapat dijelaskan secara singkat dan lebih mudah untuk dipahami.

Hal berikut adalah waktu, waktu merupakan faktor penting. Berbicara waktu artinya berbicara kesabaran untuk menunggu sampai biji yang kecil ini tumbuh menjadi pohon yang besar sampai tiba waktunya masa panen.

Analogi pemilihan biji tanaman ini kemudian dapat diterapkan pada pemilihan berbagai instrumen investasi yang ada, mulai dari cara konvensional sampai cara digital, dengan harapan yang sama yaitu investasi dengan nominal kecil dan kemudian dalam beberapa waktu akan bertumbuh memberikan nilai yang besar.

Yang harus kita pahami sebagai hal yg mendasar dari investasi itu sendiri yaitu memahami makna dari harga (price) dan nilai (value). Ini konsep yang paling mendasar yang wajib diketahui.

Pemahaman mudahnya, dari nominal (biji) yang anda tanamkan atau harga yang anda berikan, berapa banyak nilai atau buah yang nantinya akan anda petik?

Akan menjadi nilai (value) berapakah untuk harga (price) yang anda investasi?

Tingkat likuiditas investasi

Seberapa cepat buah dapat dipanen? Menentukan tingkat pencairan aset atau cepat atau tidak sebuah investasi dapat dijual untuk dinikmati hasilnya.

Menyimpan uang di bank dalam tabungan yang biasa dengan bunga simpanan yang lebih kecil dari tingkat inflasi akan membuat nilai uang anda akan dicuri secara terselubung oleh hantu keuangan bernama inflasi.

Apabila anda memiliki properti baik itu rumah atau tanah, atau menyimpan mas batangan, yang menjadi pertanyaan kemudian, seberapa cepat kemampuan likuiditas dari investasi ini? Tentu saja tidak bisa secepat anda butuhkan dan anda bisa mendapatkan nilainya, karena belum ada rumah atau tanah yang dijual hari itu juga langsung terjadi transaksi ibarat pedagang menjual barang di pasar.

Investasi jenis ini memiliki imbalan pengembalian yang lebih besar dari suku bunga investasi rata rata bank namun jenis investasi ini tidak likuid atau cepat dicairkan, artinya dalam keadaan darurat dan mendesak dan anda membutuhkannya tentu saja anda diperhadapkan dengan pilihan jual rugi atau menjual dibawah nilai pasar.

Saya pribadi sangat menyarankan untuk berinvestasi saham namun dengan metode valuasi, yaitu dengan melihat nilai valuasi dari sisi fundamental yang bagus, hal ini untuk memberikan nilai tambahan yang bertumbuh secara positif. Saat ini kita kesampingkan metode membeli saham dan kemudian ditradingkan dan mengharapkan keuntungan selisih dari harga beli dan jual atau disebut capital gain. Dalam pemahaman saya, ini tidak termasuk investasi.

Value investing ini sendiri dapat dikategorikan quadrant atau investor menurut teori Robert Kiyosaki dalam bukunya Cashflow Quadrant.

Mari kita pahami arti dari konsep price atau harga dan value atau nilai dalam dunia investasi.

Investasi yang kita buat harus memenuhi konsep price dan value. Dimana value nantinya harus lebih besar dari pricenya. Maka carilah jenis investasi dengan nilai valuasi yang besar atau mengalami pertumbuhan dan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi kita.

Price atau harga itu adalah nominal atau sejumlah uang yang kita KELUARKAN, sedangkan Value itu adalah sejumlah nilai (keuntungan ekonomis) yang kita DAPATKAN.

Kita lihat bagaimana PRICE dan VALUE ini berpengaruh dalam keputusan pembelanjaan dari sisi konsumsi dan investasi?

Ketika si A dan B diberikan uang yang sama yaitu sebesar 250 juta, keputusan pembelanjaan keduanya berbeda; keputusan si A melakukan pembelanjaan dalam hal ini melakukan tindakan pelepasan sejumlah PRICE sebesar 250 juta untuk membeli mobil baru di tahun 2020, dan si B melakukan pekepasan sejumlah PRICE atau harga sebesar 250 juta dan memutuskan meletakannya pada instrumen investasi contohnya berupa saham.

Pertanyaannya, berapa nilai atau value yang didapatkan 5 tahun kemudian antara si A dan si B?

Tentu saja akan sangat jauh berbeda, karena nilai yang diterima oleh si A telah mengalami depresiasi karena market value sudah turun mungkin sekitar 60-70%, sedangkan si B akan terus mengalami peningkatan Value atau nilai yang terus bertumbuh ditambah keuntungan dividen yang diperolehnya selama 5 tahun.

Analoginya ke bisnis apapun sama, ketika kita tanamkan, melakukan tindakan investasi atau membayar/melepas sejumlah harga maka yang diharapkan adalah nilai ekonomi berapa yang didapatkan?

Keputusan investasi ini adalah pilihan dan harus dimulai dari PRICE yang kecil untuk nantinya mendapatkan VALUE yang besar.

Ayo jadi bagian dari Generasi Melek Era di masa industri 4.0, agar nantinya kita akan siap menghadapi industri 5.0.

Salam
Buy to save, share to earn
In Fundamental we trust
BJM.