JK Reses di Puskesmas, Tenaga Kesehatan Minta Tunjangan Beresiko

James Karinda saat mendengar aspirasi dari warga Manado di Puskesmas Wawonasa.

MANADO-Ketua Komisi 4 DPRD Sulut James Karinda (JK), Selasa (28/8/2018) menjaring aspirasi dalam rangka Reses II tahun 2018 di Puskesmas Wawonasa.

James Karinda saat mendengar aspirasi dari warga Manado di Puskesmas Wawonasa.

Banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada politisi demokrat dapil manado ini, mulai dari
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS), tenaga kesehatan yang masih status Tenaga Harian Lepas (THL) bisa diangkat menjadi Aparatur Negeri Sipil (ASN).

Warga yang hadir saat reses James Karinda bersama para lurah dan camat.

Kader Posyandu juga meminta agar Ketua Fraksi Demokrat ini bisa memperjuangkan BPJS yang ditanggung pemerintah. Dikarenakan pendapatan mereka minim.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Wawonasa Nelly Tubagus sangat berharap para tenaga kesehatan mendapatkan tunjangan resiko tinggi.

“Ini selalu kami sampaikan, mengingat petugas kesehatan sangat beresiko tertular penyakit. Seperti wilayah Puskesmas Wawonasa kami melayani 10 warga yang kena TBC setiap harinya harus disuntik. Tentu ini berbahaya,”tutur dokter Nelly Tubagus.

Warga saat menyampaikan aspirasi.

Dari aspirasi yang disampaikan masyarakat maupun para tenaga kesehatan, Karinda menjelaskan bahwa sekarang ini memang ada moratorium penghentian penerimaan ASN.

“Kami sangat berharap moratorium ini dicabut. Sebab yang berwenang mengangkat ASN adalah pusat,” ucap Karinda.

Soal KIS, Karinda juga menjelaskan kewenangannya ada di pemerintah pusat. Karinda menyarankan Jika belum  masuk KIS ke JKN karena ditanggung oleh Pemerintah Kota Manado.

” DPRD mendorong pemerintah memasukan anggaran ini untuk warga miskin di APBD-P 2018 atau APBD induk 2019 nanti, “jelasnya.

Sedangkan mengenai adanya tunjangan beresiko tinggi bagi tenaga kesehatan, Karinda sangat mendukung. Namun dirinya meminta referensi dari daerah lain termasuk payung hukum yang tidak bermasalah jika nanti masuk dalam APBD,” ungkap Karinda. (mom)