Jurani Tanya Hotel Bintang Lima di Manado, Jawaban Harke Berubah-ubah

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Manado, Jurani Rurubua. (foto:hcl)

MANADO – Rapat Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Banggar DPRD di ruang paripurna gedung Tikala, Senin (11/11/2019), diwarnai dengan perdebatan.

Pembahasan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Manado, Noortje Henny Van Bone terjadi perdebatan antara anggota Banggar Jurani Rurubua dengan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Harke Tulenan soal data hotel berbintang lima di daerah ini.

Awalnya, Jurani Rurubua mempertanyakan jumlah hotel berbintang lima di Manado berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pendapatan Daerah (Didspenda) tersebut. Pasalnya, Kadispenda dalam pembahasan sebelumnya menyebutkan bahwa hotel berbintang lima ada dua.

“Pak Harke, berapa hotel berbintang lima di Kota Manado,” tanya Jurani kepada Kadis Pendapatan Daerah, Harke Tulenan.

Politisi PSI tersebut melakukan protes atas jawaban Harke yang menyebutkan jumlah hotel bintang lima yang disampaikan sebelumnya ada dua kemudian berubah menjadi satu.

“Hotel bintang lima didata kami hanya sintesa peninsula. Saya piker novotel, ternyata kamarnya walaupun lebih banyak dari peninsula ternyata cuma bintang empat,” jawab Harke.

Atas jawaban Harke langsung disanggah oleh Jurani. Menurut dia, kehadiran Harke dalam pembahasan memang sudah ditunggu sejak kemarin hari dan menyampaikan sebagai anggota dewan baru bertemu dengan investor di Jakarta kemudian bertanya berapa banyak hotel bintang lima yang kemudian dijawab dua tapi ternyata hanya satu.

“Memang pertama dua. Novotel ini awalnya bintang lima tetapi kenapa kita tidak tau, setelah tahun kemarin terinformasi hanya bintang empat. Terdata di kami waktu pendataan ada dua, ternyata tahun ini turun dari kementerian pariwisata karena kalau bintang itu kementerian pariwisata yang menentukan,” jelas Harke.

“Kalau saya bicara dengan manajernya, sejak novotel itu dibuat bintang empat. Jadi kenapa kita butuh data, nanti dibanggar berikut kita sudah tahu berapa banyak hotel bintang lima supaya kita anggota dengan pinter, nanti kalau orang bertanya berapa bintang lima, bintang empat, bintang tiga, berapa banyak restoran kita tidak tau,” ujar Jurani.

Jurani kemudian melancarkan pertanyaan lanjutan kepada Kadispenda terkait dengan usaha perparkiran di Manado apakah dilakukan uji petik.

“Apakah parkir itu ada spot check ngak selama ini. Spot check itu uji petik,” tanya anggota Komisi III DPRD Manado tersebut.

Harke Tulenan menekankan bahwa pihak Dispenda Manado telah beberapa kali melakukan uji petik waktu masih dengan Komisi B DPRD Kota dan itu hampir selalu dilakukan.

Anggota Banggar lainnya dari Fraksi Demokrat, Lily Walanda juga larut dalam perdebatan tersebut dengan memberi jawaban singkat atas pernyataan Kadispenda soal uji petik.

“Nda pernah,” sebut Walanda memotong jawaban Harke. (hcl)