Kadis Tineke Adam: TPI Diambil Alih PD Pasar Manado Itu Salah

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Tineke Adam. (foto:hcl)

MANADO – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara, Tineke Adam mengatakan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berlokasi di pasar Bersehati Manado dulunya masih masuk kategori pelabuhan. Hal itu diungkapnya dalam Focus Group Discussion bersama Forum Pedagang Bersatu di pasar Bersehati, Rabut (26/02/2020).

Dia menerangkan, pelabuhan tersebut ada tambat labuh perahu dan kapal serta memiliki fungsi kegiatan peningkatan daya saing produk perikanan dan kelautan yang namanya penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan (PDSPKP).

“Tempat ini bukan hanya transaksi jual beli, tetapi disitu difungsikan semua hasil-hasil nelayan. Karenanya kami pernah memfasilitasi coolbox, supaya hasil-hasil nelayan tidak cepat rusak,” kata Tineke Adam dalam FGD.

Melihat dari fungsi TPI, Tineke menyebutkan harusnya Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado menyerahkan permasalahan ini kepada Pemprov Sulut dan itu yang ditunggu pihaknya selama ini.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, menurut Tineke kasus TPI sudah diketahui pihaknya dan sudah menyurat kepada Dinas terkait di Kota Manado soal TPI diambil alih oleh PD Pasar itu sangat salah.

“Mungkin kalau ada dari Pemerintah Kota Manado saat ini, saya sudah lihat Pemerintah Kota Manado ya so lari, mungkin mereka takut dipecat,” sindir Tineke.

Dia kemudian menyebutkan kalau ASN suka salah tingkah, mestinya kalau ASN memperjuangkan hak masyarakat pedagang itu tidak perlu takut. Saat ini pemerintah harus hadir ditengah-tengan masyarakat.

Menariknya, Tineke mengungkapak kalau pemerintah harus netral, karena hal tersebut digaung-gaungkan oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw

“Jadi masyarakat ada kesulitan, pemerintah harus hadir mengatasi dan mencarikan solusi yang baik, mungkin itu ya. Jadi bapak ibu jangan salah memilih pemerintah, jangan salah pilih ya, jelas. Kalau dapat bantuan silakan diambil tapi jangan salah memilih, karena demokrasi itu ada dirakyat.” pungkasnya. (hcl)