Kampanye Imunisasi Measles Rubella, Kemenkes-IDAI-WHO Seminar & Pelatihan di Manado

Foto bersama usai mengikuti kegiatan
Foto bersama usai mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan.

MANADO— Seminar dan Pelatihan advokasi untuk kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) Fase II dan surveilans Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), dilaksanakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan World Health Organization (WHO) Indonesia, di Hotel Aston Manado, Kamis (18/07).

Kegiatan yang berlangsung 18-30 Juli 2018 itu mengangkat tema Advokasi untuk Kampanye Imunisasi MR Fase II dan Surveilans PD31 dihadiri Reza Isfan SKM MKM mewakili Menteri Kesehatan RI sebagai narasumber.

Selain itu, dalam acara yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Sulawesi Utara (Sulut), tampil beberapa fasilitator dan narasumber dari Kemenkes RI Dr Triya Novita Dinihari juga DR dr Antonius H Pudjiadi SpA(K), DR dr Suryadi NN Tatura SpA(K), DR dr Hesti Lestari SpA(K) dan Prof dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) MSc.
Dalam pemberian materi tersebut, semua narasumber memberikan penjelasan terkait beberapa penyakit yang dialami anak, seperti masalah penyakit campak dan Rubela/CRS di indonesia, strategi untuk eliminasi MR di Indonesia, pelajaran dari kampanye MR fase I, keamanan Vaksin MR dan KIPI pada kampanye MR fase I dan Advokasi imunisasi untuk mengatasi keraguan Imunisasi dan Antivaksin.

“Kita tahu bersama bahwa program imunisasi merupakan program upaya preventif yang telah terbukti efektif dalam menurunkan angka kesakitan serta kecacatan pada bayi dan balita,”ujar Dr Louisa M Pangajouw, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut.
Menurutnya, Indonesia telah berhasil dengan pencapaian program imunisasi dengan mewujudkan indonesia bebas penyakit cacar, polio dan titanus.

“Harapannya dimasa mendatang bangsa indonesia mampu membebaskan anak-anak dari PD3I lainnya, campak, disteri, hepatitis dan lain-lain,” tandasnya, seraya mengatajan Pemerintah indonesia saat ini mempunyai komitmen kuat untuk mewujudkan eliminasi penyakit campak, dan mengendalikan penyakit Rubella serta penyakit bawaan akibat rubella pada tahun 2020.

Dalam acara tersebut, ditandatangani Komitmen Dukungan Kampanye Imunisasi MR Fase II dan Surveilans PD3I yang dilakukan Prof Dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) MSc, Pengurus Pusat IDAI DR dr Antonius H Pudjiadi SpA(K), Ketua IDAI Cabang Sulut DR dr Rocky Wilar SpA(K), Kemenkes RI dr Triya Novita Dinihari, Ketua Komda KIPI DR dr Hesti Lestari SpA(K), PPNI Tati Ponidjan, IBI Sulut Maria Dondokambey.

Dalam komitmen itu disebutkan, program Imunisasi Campak dan Rubella (Measles dan Rubella/MR) fase II di 28 Provinsi Menargetkan 31.963.000 anak usia 9 bulan – 15 tahun. Keberhasilan program ini sangat penting dalam pembangunan kesahatan anak di Indonesia. untuk itu, sangat perlu adanya komitmen bersama untuk menyukseskan kegiatan ini.
Kemudian, berbagai pemangku kepentingan (stake holder) berkomitmen untuk menyukseskan Kampanye Imunisasi MR Fase II, Program Imunisasi Rutin dan Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.

Selanjutnya, melalui pendekatan dalam bidang edukasi, advokasi, dan komunikasi dengan sasaran mengoptimalkan cakupan Imunisasi MR Fase II, Program Imunisasi Rutin dan Surveilans PD3I. kami berkomitmen untuk menyukseskan Kampanye Imunisasi MR Fase II dan Surveilans PD3I.

Perlu diketahui, kampanye merupakan upaya pemerintah untuk menumbuhkan kesadaran orang tua, masyarakat dan sekolah tentang sangat pentingnya imunisasi MR.

Kampanye ini bertujuan untuk memberikan vaksin MR kepada lebih dari 35 juta anak-anak di kelompok usia 9 bulan sampai 15 tahun. Saat ini kampanye memasuki fase-II yang dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2018 di 28 provinsi di luar pulau Jawa yakni di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.(***)