Kandouw: Transfer ke Daerah tidak naik, 2018 Sulut Harus Berhemat

MANADO–Sulawesi Utara harus tetap berhemat di tahun 2018. Penegasan ini disampaikan Wakil Gubernur Steven Kandouw usai menyimak pidato Presiden Jokowi ketika menyampaikan  nota keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018  dalam rapat Paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw.

Wakil Gubernur Steven Kandouw usai mengikuti rapat Paripurna mendengarkan Pidato Presiden, Kamis (16/8/2017).

Dengan jumlah transfer daerah yang hanya sebesar Rp761,1 triliun, daerah-daerah, termasuk Sulut, Wagub menyatakan, harus berhemat dan terus  berjuang meningkatkan PAD.

Kepada wartawan, Kandouw menjelaskan, dengan tidak adanya kenaikan dana untuk transfer daerah di 2018. Maka kita  kita harus lebih hemat, bijaksana dan komprehensif dalam menyusun APBD 2018.

Lanjut Kandouw, di APBN 2017, dana transfer daerah hanya sekira  Rp700 an miliar, sama dengan APBN 2018 nanti. Kandouw mengakui juga jika sudah beberapa terobosan-terobosan yang telah gubernur lakukan seperti yang selama ini hanya bertumpu pada terlalu konvensionalnya dalam mencari PAD dengan format BBNKB,PKB, Pajak Air Atas Tanah, dan deviden Bank SulutGo.

“Dengan terobosan yang ingin dibuat pak gubernur. Saya pikir potensinya luar biasa memanfaatkan, mengoptimalkan BUMD,”tegasnya. Sambil  berharap dengan kondisi APBD yang ada, pihaknya bisa lebih ikhtiyar dalam mencari sumber-sumber penghasilan yang lain, sehingga celah fiskal akan lebih bagus untuk belanja.

“Kondisi transfer daerah yang tidak naik, tentu DAU dan DAK juga tidak berbeda dari tahun ini. Jadi memang harus berhemat,” ungkapnya.

Dalam penyampaian Nota Keuangan APBN 2018, Presiden Jokowi menjelaskan, belanja negara dalam RAPBN tahun 2018 direncanakan sebesar Rp2.204,4 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.443,3 triliun, serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp761,1 triliun. (mom)