Kantongi Mandat 19 Cabor, Massie Cs Serahkan Dokumen Hasil Musorkotlub ke KONI Sulut

Penyerahan hasil Musorkotlub KONI Manado ke KONI Sulut.

MANADOAnjing menggonggong kafila jalan terus. Pribahasa ini dipakai panitia penyelenggara Musyawarah Olahraga Kota Manado Luar Biasa (Musorkotlub) yang akhir pecan lalu telah memilih Tonny Rawung sebagai ketua KONI Manado menggantikan Hengky Kawalo.

Meski versi Kawalo menegaskan tidak ada istilah Musorkotlub dalam KONI dan menilai musyawarah itu illegal, namun panitia penyelanggara Musorkotlub tetap bersikukuh pergantian Kawalo Cs dari kepengurusan KONI Manado telah sesuai aturan AD/ART.

Buktinya, ketua panitia penyelenggara Musorkotlub, Jefri Massie didampingi Jimmi Wangka, Hendra Massie, Jimmy Rotinsulu dan Jefri Talumepa telah menyerahkan dokumen hasil Musorkotlub ke KONI Sulut.

Dokumen lengkap dengan mandat pimpinan 19 Cabor (cabang olahraga) anggota KONI Manado yang sah dan diterima pimpinan sekretariat KONI Sulut, Terry Sumendap, Rabu (17/3/2021) sore.

“Kami berharap pengurus KONI provinsi Sulut dapat segera memproses secepatnya agar bisa secepatnya terbit SK pengurus sehingga segera action apalagi dalam menghadapi PON Papua yang semakin dekat,” kata Massie.

Seperti diketahui dalam rapat pleno Musorkotlub 19 Cabor dan juga dihadiri sebagian pengurus KONI Manado lama sepakat menyatakan kepengurusan KONI diketuai oleh Hengky Kawalo dinyatakan demisioner dan telah menetapkan Gregorios Tonny Rawung sebagai ketua terpilih hasil Musorkotlub.

Selaku Ketua terpilih Tora, sapaan akrab Tonny Rawung dibantu 6 anggota tim formatur dalam penyusunan pengurus. Keenam tim formatur tersebut masing-masing Jemmy Wangka (POSSI), Jeffry Talumepa (PSSI), Jemmy Rorintulus (Renang), Hendra Massie (Karate), Ferry Lantang (Menembak) dan Jefri Massie (Gateball).

Sementara itu, Massie kembali menepis isu beredar bahwa Musorkotlub sarat kepentingan politik, balas dendam, dan berbagai tudingan miring dari pihak yang belum menerima hasil Musorkotlub.

“Sekali lagi saya tegaskan ini semua murni keinginan Cabor karena  pengurus lama dalam pengelolaan dana KONI Manado tidak transparan dan jelas tidak lagi memikirkan nasib atlit dan pelatih,” ujar Massie.

Penyimpangan dana KONI era kepemimpinan Kawalo menurutnya, kategori pelanggaran. Harusnya pengurus memutar otak bagaimana mendatangkan uang untuk kesejahteraan atlit dan pelatih bukan memanfaatkan dana KONI utk kepentingan pribadi.

Karena itu cabor pendukung Musorkotlub berharap, dugaan penyelewengan dana KONI Manado yang sudah diusut aparat penegak hokum segera dituntaskan. “Siapa saja menerima aliran dana yang dikebiri dari Cabor dapat diungkap secara terang benderang,” tegas mantan Sekretaris Dispora Manado ini.

Kedepan, kata Massie,  KONI Manado dibawah kepemimpinan Tora, dana KONI akan dikelola transparan dan akuntabel, tidak ada lagi cabor menerima uang dan menandatangani kwitansi kosong. “Dan agar pengurus baru tidak terkait masalah keuangan pengurus lama maka dana KONI Manado yang dikelola pengurus yang lama harus di audit,” tegas Massie. (ant)