Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, Gelar Pelatihan Teknis Water Rescue di Sangihe

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado Suhri N N Sinaga saat memberikan materi pada Pelatihan Pertolongan di Permukaan Air Bagi Potensi SAR.

Manadoline.com, Tahuna- Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Manado bersama Forkopimda dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Pelatihan Teknis Pertolongan Di Permukaan Air Bagi Potensi SAR Selasa (18/05/2021) di Hotel Nasional Tahuna. 


Kegiatan ini dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Melanchthon Harry Wolf. Diikuti 40 peserta yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, OPD, Mahasiswa dan Masyarakat Sangihe dan direncanakan akan digelar selama 5 hari. 

Dalam sambutannya Sekda Sangihe Melanchthon Harry Wolf mengatakan bahwa pemerintah daerah menyambut baik dan mengapresiasi kepada Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado dan jajarannya, yang telah memilih Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk dijadikan tempat pelatihan pertolongan di permukaan air. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado Suhri N N Sinaga SE MM bersama Sekda Sangihe Melanchthon Harry Wolf.


“Kami mengapresiasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Manado atas penyelenggaraan Pelatihan Teknis Pertolongan Di Permukaan Air Bagi Potensi SAR di Sangihe. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan penting, yang dapat meningkatkan pengetahuan terkait kesiapsiagaan masyarakat, guna mendukung operasi SAR yang sedini mungkin dapat mengantisipasi bencana yang ada di daerah perairan di Nusa Utara,” ujarnya.

 
Hal ini pun dipandang serius lanjut Sekda, karena penguatan pengetahuan masyarakat terhadap potensi bencana khususnya di daerah perairan di Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat penting. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat membantu kerja operasi SAR. 


“Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud merupakan daerah kepulauan yang memiliki karakteristik sebagai daerah laut bencana. Seperti gelombang tinggi, air pasang, banjir serta kecelakaan di laut akibat cuaca buruk. Tentunya diperlukan kesiapsiagaan dari semua pihak, baik dari potensi SAR yang ada dan tentunya dapat dibantu oleh masyarakat,” jelasnya. 


Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado Suhri N N Sinaga SE MM menyampaikan jika pelatihan pertolongan di permukaan air (Water Rescue) adalah awal pembelajaran yang sangat penting bagi potensi SAR yang dilakukan Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado. 

Foto bersama seluruh peserta kegiatan Pelatihan Pertolongan di Permukaan Air Bagi Potensi SAR di Hotel Nasional Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe.


“Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada para potensi pencarian dan pertolongan. Dengan harapan setelah pelatihan ini para peserta mampu mengaplikasikan seluruh kemampuan yang didapat selama pelatihan. Untuk mendukung Basarnas dalam pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan terutama pada saat terjadi musibah dan bencana di wilayah tanggung jawab kerja masing-masing,” katanya. 


Terlebih lagi saat ini, alam di Indonesia banyak terjadi musibah baik di darat, laut, dan udara. Yang mengisyaratkan kepada kita kata Sinaga, bahwa ke depan tugas Basarnas dan Potensi SAR akan semakin berat. Dan menuntut untuk selalu berwaspada setiap saat dalam memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan pada masa tanggap darurat terhadap para korban bencana. 


“Kemampuan SAR dalam menangani terjadinya musibah ditentukan oleh beberapa faktor antara lain pengendalian dan koordinasi potensi SAR. Ketersediaan fasilitas penunjang, prosedur tetap operasi SAR dan didukung oleh keberadaan sumber daya manusia yang profesional di bidang SAR. Dan tujuan kegiatan ini salah satunya adalah memperoleh SDM SAR profesional yang mampu melaksanakan tugas operasi SAR. Khususnya kecelakaan dan kondisi membahayakan di perairan atau laut,” tegasnya.


“Saat ini Basarnas tengah meningkatkan kinerja organisasi menuju Tahun Emas Basarnas yang Ke-50 Tahun dengan moto Quick Respons Search And Rescue. Salah satu keberhasilan operasi SAR adalah tertolong nya jumlah korban selamat yang maksimal. Dengan memperpendek respon time melalui upaya tindak awal pada setiap operasi SAR,” pungkasnya.