Kemarahan Aliansi Adat Minahasa Sukses Batalkan Diskusi Fahri Hamzah dengan KAMMI Sulut

Baliho pembatalan Diskusi Publik Fahri Hamzah dengan KAMMI Sulut di pasang depan The Club and Café Kawasan Megamas.
Baliho pembatalan Diskusi Publik Fahri Hamzah dengan KAMMI Sulut di pasang depan The Club and Café Kawasan Megamas.

MANADO – Massa tergabung dalam Aliansi Adat Minahasa serta eleman masyarakat simpatisan yang sejak, Sabtu (13/5/2017)  pagi memblokade bandara Samratulangi, Manado menolak kedatangan Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hanzah lakukan kunjungan kerja di Sulut, marah.

Kemarahan mereka memuncak setelah mengetahui salah satu tokoh orator  aksi 411 di Jakarta itu telah lolos dari Bandara menuju Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus.

Fahri yang dijemput Gubernur, Olly Dondokambey dan Wagub, Steven Kandouw lolos mengikuti jalan alternative belakang bandara  kawasan perkampungan warga Desa Wusa karena ribuan massa sudah berjaga di ruang VIP.

Massa Aliansi Adat Minahasa saat berorasi di jalan menuju Bandara Samratulangi mencegat kedatangan Fahri Hamzah

Mendapat kabar Fahri Hamzah sudah tidak lagi di bandara, ribuan masyarakat  Aliansi Adat Minahasa ini balik kanan menuju Kantor Gubernur.

Mereka tak memberi kesempatan Fahri Hamzah yang dianggap selalu melontarkan pernyataan yang memicu situasi intoleransi melakukan agenda kerja di Sulut.

“Usir Fahri Hamzah dari tanah Nyiur Melambai. Kami menolak FPI, HTI, kami cinta NKRI. Jangan sampai ada pertemuan antara Fahri Hamzah dan KAMMI. Jika ada, kami akan cari dan kami akan bertindak,” teriak salah satu orator.

Aparat kepolisian memblokade Kantor Gubernur Sulut di Jalan 17 Agustus

Salah satu agenda mantan Kader PKS inipun yakni melakukan diskusi public ke yang diselenggarakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sulut.

Rencana diskusi dengan Tema “Kememimpinan Muda, Bersih dan Anti Korupsi yang akan dilaksanakan di The Club and Café Kawasan Megamas, sekitar pukul 15.30 Wita itupun batal.

Sekitar pukul 16.20 Wita, Fahri Hamzah terlihat dievakuasi melalui pintu belakang Kantor Gubernur Sulut, karena di bagian depan halaman massa berusaha merangsek masuk hingga

Polisi harus melepas tembakan gas air mata untuk mengurai kerumunan massa. Massa membalas dengan lembaran batu. Beberapa polisi terkena lemparan. Fahri terlihat dievakuasi dengan mobil polisi dan langsung melaju keluar dari kantor Gubernur. (antoreppy)