Kota Berdoa Nama Baru Kota Manado

Liputan Khusus

Walikota Vicky Lumentut Canangkan Manado Kota Berdoa di Taman Berkat

MANADO – Torehan prestasi Manado Kota toleran yang dikagumi hingga internasional, mengalir terus membawa warna tersendiri bagi pembangunan Kota Manado, terutama dalam konteks religi dan pariwisata.

Terbukti Kota Manado resmi memiliki nama baru yaitu Manado Kota Berdoa, setelah bersama Wakil Walikota Mor Bastiaan dan jajaran berserta para tokoh agama dengan resmi mencanangkan Manado Kota Berdoa di Godbless Park, Rabu (28/11).

Walikota Vicky Lumentut Akui, Ziarah Spiritual di Turki, Palestina dan Israel Jadi Inspirasi Jadikan Manado Kota Berdoa

Kenapa dicanangkan Manado Kota Berdoa, seperti yang diceritakan Walikota Manado GS Vicky Lumentut saat membuka sambutannya, bahwa ziarah spiritual bersama para tokoh agama di Turki, Palestina dan Israel, menjadi dasar inspirasi untuk menjadikan Manado sebagai Kota Doa. Dimana, selain melibatkan para pemimpin agama, juga pemerintah dan masyarakat Kota Manado.

“Ide untuk pencanangan Manado sebagai Kota Doa muncul saat saya dan para tokoh agama melakukan perjalanan spritual ke Palestina, Israel, dan Turki. Saya menyaksikan langsung bagaimana kehidupan beragama mereka di sana. Dimana, kehidupan Toleransi terjalin erat walaupun terdapat 95 persen penduduk Turki beragama Islam, dan sisanya 5 persen adalah pemeluk agama lain, namun tidak ada pertentangan satu dengan yang lain, tidak ada sekat antar rumah ibadah. Termasuk di Palestina dan Israel. Dari situ kami melihat, yang menjadi permasalahan di sana bukanlah agama tetapi sengketa tanah leluhur,” tutur Walikota Vicky Lumentut.

Tokoh Agama Manado Sepakat, Jadikan Manado Kota Berdoa

Lanjut dikatakan, sama halnya dengan masyarakat di Turki, Palestina dan Israel, masyarakat Manado yang majemuk dengan berbagai pemeluk agama dan keyakinan serta ditengah perbedaan suku dan etnis, bisa menyatu dalam Doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini dimaksudkan agar Kota Manado selalu dijaga oleh Tuhan dan dijauhkan dari berbagai musibah, ancaman serta gangguan.

“Kegiatan pencanangan Manado Kota Doa ini merupakan kesepakatan para tokoh agama di Kota Manado. Karena, kehidupan masyarakat yang religius yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya yakin kota ini akan selalu dijaga dan diberkati oleh Tuhan. Sehingga, kita bisa terhindar dari bencana atau musibah juga ancaman-ancaman disintegrasi yang dapat memecah belah kebersamaan kita di Manado,” tandas Walikota Vicky Lumentut.

Selain Jadikan Doa Sebagai Gaya Hidup, Tanggal 1 Diadakan Doa Bersama di Rumah-Rumah Ibadah

Selain itu, Walikota Vicky Lumentut juga mengajak warga Kota Manado agar menjadikan Doa sebagai Gaya Hidup.

“Saya harapkan komitmen ini tidak hanya ditekadkan dalam pencanangan pada hari ini, tetapi mari kita jadikan Doa sebagai lifestyle atau gaya hidup kita warga Kota Manado. Kita jaga toleransi dan kedamaian di kota yang kita cintai ini,” pintanya.

Walikota Vicky Lumentut pun mengajak setiap tanggal 1 bulan berjalan, seluruh tempat ibadah dibuka untuk kegiatan Doa Bersama.

“Setiap tanggal 1 awal bulan, rumah-rumah ibadah akan dibuka dan diadakan Doa Bersama sesuai ajaran agama masing-masing. Kita berdoa agar Tuhan selalu menjaga kita semua.” pungkasnya.

Acara ditutup dengan doa bersama enam agama yang ada di Kota Manado, yakni Kristen, Katolik, Islam, Buddha, Hindu dan Kong Hu Chu. Pencanangan dilakukan dengan menekan tombol dan pembukaan selubung papan nama Manado Kota Doa.

Turut hadir, Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan, Ketua dan Wakil TP-PKK Kota Manado Prof DR Julyeta Runtuwene dan Imelda Markus, Sekretaris Daerah Kota Manado Micler CS Lakat, Ketua BKSAUA Pdt Roy Lengkong, Ketua FKUB Pdt Renata Ticonuwu, Ketua FPK Drs Albert Wuysang, Ketua FKDM James Karinda, mewakili Forkopimda Manado dan para tokoh agama se-Kota Manado serta ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Harian Lepas (THL) dan Kepala Lingkungan se Kota Manado. (hms/swb).