Minta Naikkan Harga Kopra, Gabungan Mahasiswa Gelar Demo Damai di DPRD Sulut

Wakil Ketua Dewan Wenny lumentut bersama anggota DPRD Sulut Netty A Pantow, Rocky Wowor, Billy Lombok saat menerima para pendemo.

MANADO-Kantor DPRD Sulut, Senin(26/11/2018) “diduduki” oleh masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Kolektif Perjuangan Rakyat Sulawesi Utara (Gerakan Kopra Sulut). Aksi demo ini dilakukan oleh masyarakat terkait anjloknya harga kopra sampai Rp 2 ribu per kilogram.

Wakil Ketua Dewan Wenny lumentut bersama anggota DPRD Sulut Netty A Pantow, Rocky Wowor, Billy Lombok saat menerima para pendemo.

Para pendemo  terdiri dari
gabungan Mahasiswa, LMND ( Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), BEM UNIMA (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan BEM UNSRAT.

Dari pantuan manadoline. com, para pendemo ini membawa spanduk bertuliskan Tolak Sawit.

Para mahasiswa meminta agar harga kopra dinaikkan. “Kami kuliah dari hasil kopra. Stop merampas hak petani. Makan kami dari hasil kopra. Selamatkan petani kopra. Stabilkan harga kopra,” ungkap para pendemo.

Gabungan mahasiswa ini menuntut agar DPRD Provinsi Sulawesi Utara  mendesak Pemprov Sulut untuk segera menstabilkan kembali harga kopra.

Pemprov harus membuat regulasi Peraturan Daerah (Perda) untuk mengontrol harga komoditas pertanian (kopra).

” Pemerintah harus menghadirkan BUMD untuk mengelola dan memproduksi hasil pertanian (Kopra) sebagai bentuk industrialisasi disektor pertanian. Pemerintah harus memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi hasil produk lokal seperti minyak kelapa kopra, “ungkap para mahasiswa.

Para pendemo ini diterima langsung oleh pimpinan dewan Wenny Lumentut serta anggota dewan Netty A Pantow, Rocky Wowor, Billy Lombok.

” Semua aspirasi kami tampung dan akan ditindaklanjuti,”jelas Lumentut yang ikut dibenarkan oleh Rocky Wowor dan Billy Lombok. (mom)