Momen AIS 2019, Pemprov Sulut Dukung Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia

MANADO– Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut). Wakil Gubernur Steven Kandouw mengatakan kebijakan pemerintah pusat soal startup menjadi satu bagian upaya iktiar ke daerah-daerah salah satunya di Manado, Sulut.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw bersama Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Purbaya Y Sardewa Usai mengikuti Startup dan Bisnis Summit dalam rangka pelaksanaan Archipelagic Island States (AIS) Forum di Prov. Sulut. Di Hall B Pohon Kasih Kawasan Megamas, Rabu (30/10/2019) (foto:kandi/ML)

Hal tersebut dikatakan Wagub Kandouw usai mengikuti Startup dan Bisnis Summit dalam rangka pelaksanaan Archipelagic Island States (AIS) Forum di Prov. Sulut. Di Hall B Pohon Kasih Kawasan Megamas, Rabu (30/10/2019) siang.

Menurutnya, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia dapat menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan kemudahan untuk anak-anak dalam menentukan masa depan paling tidak menjadi satu pilihan roadmap untuk anak-anak muda kedepan seperti apa.

“Saya rasa untuk startup ini semua sama, tinggal ikhtiar saja melalui pemerintah pusat memberikan satu tools untuk anak-anak kita. Apalagi khusus di Sulut kan jarang jarang bikin begini. Dengan adanya ini, orang-orang jadi sadar ternyata startup ini untuk masa depan bagus, juga untuk SDM saya rasa tidak tertinggal,”tandas mantan Ketua DPRD Sulut ini.

Suasana Startup dan Bisnis Summit dalam rangka pelaksanaan Archipelagic Island States (AIS) Forum dihadiri tamu undangan dari perwakilan negara-negara kepulauan juga ratusan mahasiswa dan siswa

Sementara, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Purbaya Y Sardewa menambahkan Gerakan Nasional 1000 Startup digital merupakan upaya menjadikan dan menghidupkan uniforn-unicorn baru di Indonesia.

Sardewa beralasan, unicorn yang sebelumnya tumbuh sendiri, tapi sekarang dibutuhkan satu gerakan yang betul-betul mendasar sehingga kita punya unicorn yang banyak dan besar level kelas dunia.

“Kegiatan ini melatih menemukan mereka dengan investor dan memberikan, menemukan bahwa untuk tumbuh lebih besar di waktu-waktu kedepan. Mengenai unicorn di Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak banyak yang baru yang kelasnya kita harapkan dalam waktu tidak terlalu lama, semakin tumbuh dan berkembang,”jelasnya.

Senada dengan itu, Koordinator Gerakan Nasional 1000 Starup Digital Faye Alund menanyakan didepan tamu undangan dan ratusan siswa dan mahasiswa kenapa ada 1000 Starup Digital, kenapa si? Katanya begitu banyak potensi di Indonesia menjadi largest digital economy.

“Kita menciptakan 1000 digital, mission 1000, 10 Billion. Sekarang kita sudah running di 10 kota sejak 2016. Nah 2020 kita melihat dan akan masuk ke kota-kota prioritas kita lainnya seperti Balikpapan, Batam, Padang, Manado dan Jayapura. Kita berfokus Indonesia Tengah dan Timur. Saatnya kita gandeng tangan 2020 bangun Manado Indonesia Timur bersama,”ungkapnya.

Sembari menegaskan bersama-sama butuh orang yang bisa berpikir bisnis, berpikir kemampuan teknis. Kenapa Startup digital hadir di AIS forum? butuh banyak inovasi digital untuk mengakselerasi program flow. Tujuannya adalah untuk mendorong ekonomi digital di seluruh Indonesia.

(srikandi)