Oceng Pangkas Birokrasi PD Pasar, “Kalau Dulu Semua Dirut Tandatangan, Sekarang Dirubah”

Foto bersama jajaran Direksi dan para Kabag PD Pasar Manado

MANADO – Jootje ‘Oceng’ Rumondor langsung mengambil langkah-langkah strategis setelah dipercayakan Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (GSVL) memegang jabatan Dirut PD Pasar Manado sesuai SK Wali Kota No: 02/KEP/B.04/BKPSDM/2021.

Dirinya akan melakukan efisiensi di tubuh perusahaan plat merah milik Pemkot Manado itu. Wajah PD Pasar yang selama ini ‘diobok-obok’ akibat persoalan hak-hak karyawan berupa gaji tak terbayarkan sampai berbulan-bulan, hingga model birokrasi berbelit-belit akan diubahnya menjadi sebuah perusahaan yang sehat.

“Ini tekad saya setelah Pak Wali Kota percayakan saya Dirut. Semua saya akan kembalikan ke tupoksi masing-masing sesuai amanat SK Wali Kota No 27 tahun 2003 tentang tugas pokok dan fungsi di PD Pasar,” tegasnya.

Tak heran, usai dilantik Senin (5/4/2021) malam, Oceng langsung mengeluarkan SK Direksi No: 30/PDP/SK-P/IV/2021 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Bagian di PD Pasar sesuai tupoksi kerja di masing-masing direksi.

Seperti jajaran Direktur Umum membawahi Kabag Umum yang sebelumnya dijabat Briliant Charles digantikan Alwin Mamuaja. Kabag Keuangan, dari Parmeswari Turangan diganti Billy Regar. Parmeswari bergeser ke jabatan Kabag Perencanaan dan Penataan Pasar menggantikan Carla Salendu.

Sementara Kabag Retribusi dan Sewa Ruangan sebelumnya dijabat Eva Peda digantikan Sandy Makalew serta Kabag Pengawasan dan Ketertiban dijabat Iwan Moniaga menggantikan Jehiskiel Lairah bertanggung jawab kepada Direktur Operasi.

Sedangkan Kabag Produksi dan Pengemasan sebelumnya dijabat Billy Regar bertukar posisi dengan Carla Salendu, bertanggung jawab ke Direktur Pengembangan Usaha. “Kalau dulu semua surat harus Dirut tanda tangan. Birokrasinya terlalu pelik, berbelit-belit. Sekarang dirubah, kembali ke tupoksi berjenjang sesuai hirarki. Semua bertanggungjawab ke masing-masing bagian. Saya hanya minta pertanggunjawaban kinerja dari direksi. Kita kan hanya tiga, Dirum, Dirops dan Dirbang. Intinya mulai sekarang tidak ada lagi kita menari-nari di atas penderiataan karyawan, kita harus berempati menyelesaikan persoalan,” beber Oceng. (ant)