Olly Fokuskan Pendidikan Siswa Magang di Jepang

Kesempatan itu juga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemuda Sulawesi Utara yang sedang mengikuti program magang di Jepang. Hal itu terungkap saat Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE yang didampingi Ketua Deprov Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS , anggota Deprov Rocky wowor, Kadis Diknas Gemmy Kawatu dan Pembina Gambatte (Gabungan Alumni Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Enerjik) Meidy Lensun bertemu dengan peserta magang dalam jamuan malam di Osaka, Minggu (26/3/2017) di sela kunjungan kerja ke negara matahari terbit itu.
KEBERSAMAAN: Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan rombongan disela kunjungan kerja dalam kesempatan bersama para anak muda asal Sulut yang sedang mengikuti program magang di Osaka Jepang,  di Osaka, Minggu (26/3/17) (foto:Ist)

MANADOLINE– Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey terus menseriusi pendidikan para siswa magang asal Sulut di Jepang.

Buktinya, Gubernur didampingi Ketua DPRD Provinsi Andrey Angouw, Sekprov Edwin Silangen, anggota DPR Rocky Wowor, Kadis Pendidikan Sulut Gemmy Kawatu dan pembina Gambatte Medy Lensun, dalam jamuan malam yang dilaksanakan di Osaka, Minggu (26/3/17) waktu setempat, bertemu siswa-siswa asal Sulut yang sementara mengikuti program magang di Jepang.

Sementara, peserta magang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Olly dan rombongan dinilai sangat serius mengembangkan program ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur dan Pak Medy Lensun yang memprakarsai program ini hingga bisa dilaksanakan di Boltim dan Sulut,”ungkap salah satu peserta magang Marco Mailoor.

Lanjutnya, pengalaman luar biasa selama jadi Kenshusei (siswa magang), bisa mendapatkan banyak ilmu, etos kerja, dan disiplin kerja orang Jepang.

Diketahui, program magang adalah kerja sama Kemenakertrans, IM Japan dan pemerintah daerah dikhususkan bagi putra putri lulusan SMA sederajat usia 19-26 tahun tanpa cacat fisik dan mengikuti tes matematika, kesamaptaan, lari, push up, sit up dan wawancara, dan pemeriksaan kesehatan.

Lolos akan mengikuti pendidikan pra magang beberapa bulan di daerah. Dua bulan di cevest dan bila lulus akan di berangkatkan ke jepang, di Jepang mengikuti pendidikan satu bulan sebelum bekerja dan selesai pendidikan akan langsung mengikuti program magang selama tiga tahun.

Siswa magang akan mendapatkan tunjangan kurang lebih 15 juta per bulan dan modal kerja saat menyelesaikan program.

Gubernur Olly mengatakan akan fokus pengembangan kerja sama IM Jepang dan Pemprov.

“Kami membuka lowongan magang sebanyak mungkin. Para calon magang akan dididik oleh pemerintah lewat Disnakertrans, agar mereka benar-benar siap mengikuti perekrutan,”kunci Gubernur.

(Tim)