Pandemi Belum Berakhir, Ketua TP-PKK Manado Ajak Tingkatkan Terus Kebiasaan PHBS dalam Keluarga

Ketua TP-PKK Kota Manado, Irene Angouw-Pinontoan membuka kegiatan Peningkatan Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalm keluarga di Kelurahan Karombasan Selatan, Kecamatan Wanea.

MANADO – Meski Kota Manado sudah berada di level 2 status PPKM atau zona kuning (resiko sedang) dari pandemic covid-19, namun TP-PKK Kota Manado tak mau lengah terkait penularan virus mematikan itu.

Rabu (27/10/2021), bertempat di Kelurahan Karombasan Selatan, Kecamatan Wanea, TP PKK Manado menggelar kegiatan Peningkatan Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam keluarga.

Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat harus dimulai dari diri sendiri yang secara sadar menjalani perilaku kehidupan sehari–hari yang bersih dan sehat.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, masyarakat dituntut menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti rajin cuci tangan dan makan makanan yang bergizi agar imun tubuh bertambah sehingga terhindar dari virus covid-19.

Menurut Ketua TP PKK Kota Manado, Irene Angouw-Pinontoan, PHBS adalah program khusus dari Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan

“Dengan program ini, diharapkan setiap individu menjadi sadar akan kesehatan dan mampu menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari (personal hygiene),” ujar Irene saat membuka kegiatan tersebut.

Ada lima tatanan PHBS yang ditetapkan pemerintah, yaitu PHBS di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum. PHBS di rumah   tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

“PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS yang melakukan 10 indikator PHBS yang tentu ibu-ibu kader PKK, kader masyarakat dan kader pembangunan sudah tahu bersama,” jelasnya.

Dia meminta kader PKK harus memegang peranan penting dalam upaya  meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui pencapaian 10 indikator PHBS beserta semua program turunannya antara lain, kader PKK diharapkan mampu mewujudkan kondisi Lingkungan Bersih dan Sehat dengan Mengolah Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme.

Pembagian masker oleh TP-PKK Manado

“Kemudian kader PKK diharapkan mampu mengenal tanda Bencana Alam maupun Non Alam. Sehingga Kader PKK dapat menjadi pelopor pembangunan kesehatan dalam keluarga dan Lingkungan sekitar, untuk mencapai keluarga yang Tanggap – Tangguh – Sehat dan Mandiri,” katanya.

Terlebih di tengah pandemi Covid-19, penerapan perilaku hidup sehat di tingkat keluarga menjadi hal yang sangat penting. Apalagi, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo mengimbau agar masyarakat lebih banyak melakukan segala aktivitas di rumah dan menghindari keramaian (social distancing). Artinya, tatanan PHBS di rumah tangga merupakan titik yang paling penting untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

“Karena itu, mari kita terus menjadi pelaku-pelaku pembangunan kesehatan dengan ber- Mitra bersama pemerintah dalam upaya mencapai target-target pembangunan nasional di segala sektor, terutama juga saat ini dalam upaya percepatan penanggulangan Covid-19,” pungkas istri tercinta Wali Kota Manado, Andrei Angouw ini.

Sebelum kegiatan dimulai, TP PKK Kota Manado khusus dalam Bidang Urusan Kesehatan Pokja 4, melaksanakan penandatangan MoU dengan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang).

Dilanjutkan dengan pencanangan Gerakan Sahabat Ibu Hebat Jaga Kesehatan Keluarga, Gebyar Masker, Workshop Pembuatan Eco-enzyme dan Keluarga  Tanggap Bencana.

Turut hadir, Sekretaris TP PKK dr. Merry Sualang-Mawardi  Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Sammy Kaawoan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Ir. Meisje Wollah, Kepala Dinas Kesehatan dr. Joy Zeekeon, Camat Wanea Mario Karundeng dengan narasumber Kepala Bapelitbang Liny Tambajong, tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Palang Merah Indonesia Cabang Kota Manado. [*/anr]