Pemilihan Nyong Noni Sulut 2017 "Loving In Diversity", Wagub: Kamu Bisa

PEMBUKAAN PNNS: Wagub Sulut Steven Kandouw didampingi Ketua Panitia PNNS 2017 dr Kartika Devi Kandouw Tanos bersama finalis Nyong Noni Sulut 2017, minggu (11/9/2017) (foto:Ist)

MANADO– Setelah resmi dibuka, Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan melalui ajang bergengsi Pemilihan Nyong dan Noni Sulut (PNNS) 2017, menjadi wadah utama berwawasan.

Pariwisata salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kab/Kota. Mereka akan berkompetisi di tingkat Provinsi dan akan terpilih nanti, dipersiapkan untuk mengikuti Puteri Indonesia 2018,”jelas Wagub saat membuka kegiatan PNNS 2017 di Novotel GKICC Manado, Minggu (10/9/2017).

Turut dihadiri, Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, Kepala Bidang Promosi Voura Kumendong, Ketua INNS, Panitia Pelaksana, Kepala Dinas Pariwisata Kab/Kota se Sulut.

Selain itu, Kandouw menambahkan ajang bergengsi ini diharapkan adalah putra putri terbaik sebagai duta wisata dan budaya promosi daerah utusan Kabupaten/Kota se-Sulut.

Ajang ini bukan sekedar mengejar juara saja, tapi paling pokok menjadi wadah utama untuk menambah wawasan dan inovasi pengembangan diri saling tukar informasi tentang potensi dan budaya daerah, memberi manfaat bagi masyarakat menjaga tradisi, menjalin kebersamaan dan kekeluargaan serta menjadi Barometer SDM di Sulut,” ungkapnya.

“Ayoooooo, tunjukkan prestasimu kamu bisa. Selamat berjuang adik-adikku ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Sukses menyertai kalian semua,” harap Kandouw.

Sementara itu, Ketua Panitia PNNS 2017, dr Kartika Devi Tanos dalam laporannya mengatakan PNNS 2017 mengambil tema “Loving In Diversity”, maksud dan tujuannya membentuk generasi muda dalam hal penyadaran akan nilai-nilai budaya, tatanan sosial serta pengembangkan potensi diri dan kepemimpinan. Dan memilih duta wisata dan budaya yang mampu menjadi pilar promosi pariwisata didalam dan diluar daerah.

Lanjut dr Devi menyebutkan, waktu pelaksanaan kegiatan PNNS 2017, dilaksanakan Jumat 10-16 September 2017 di GKICC Manado dengan kegiatan sbb:

1. Karantina, pemeriksaan kesehatan, pembekalan diri untuk peningkatan pengetahuan melalui informasi atau penyampaian materi dari narsum terkait, ibadah/sholat bersama, table maner, kegiatan olahraga.

2. Kegiatan diluar ruangan kunjungan sosial ke panti asuhan di Bitung, media cetak, sekolah di Bitung, Perguruan tinggi Unsrat, Outbond, kunjungan ke pasar Bersehati, malam bakudapa bersama Duta Pariwisata daerah, tempat wisata budaya serta kantor Pemprov Sulut. Sedangkan penilaiannya meliputi Karantina, Wawancara, Penugasan, Brain, Beauty, Behavior, Brave.

Adapun tim juri menurut dr Devi, meliputi juri dari Kementerian, Akademisi, TP-PKK, Pemerintah, Media, Pengusaha atau Entrepreneur serta INNS.

Sedangkan panitia terdiri dari unsur Pemprov Sulut/Dinas terkait, INNS, pihak ketiga Event Organizer (EO). Menjadi nara sumber Gubernur Sulut, Kadis Pariwisata Sulut, Ibu Wakil Gubernur Sulut, Rektor Unsrat, Manado Post, Kadin Sulut, Ketua INNS, Dinkes Sulut, Tim Ahli Dokter Kecantikan dan Sari Ayu, BIN Sulut, pihak hotel untuk table manner.

Adapun hasil yang diharapkan menurut dr Devi akan ditetapkan sebagai pemegang gelar Nyong Noni Sulut 2017, dan untuk Noni Sulut 2017 terpilih dipersiapkan menjadi perwakilan Sulut pada pemilihan Putri Indonesia 2018.

Diketahui, dari 15 Kab/Kota Se Sulut, hanya Sitaro yang tidak mengirim utusan dalam ajang PNNS 2017 ini.

(srikandi/hm)