Pemprov Sulut Aktif Cegah Zoonosis

Ilustrasi Zoonosis
Ilustrasi Zoonosis

MANADO– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terus lakukan kewaspadaan penyakit zoonosis.

Sulut sebagai daerah perbatasan negara memiliki potensi sebagai pembatas atau filter alami dalam pencegahan penyebaran wabah zoonosis dari luar negeri,”tutur Sekretaris Provinsi (Sekprov) Edwin Silangen diwakili Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat dr Kartika Devi Kandouw Tanos, MARS saat rapat penguatan peran SKPD dalam pengendalian zoonosis di ruang C.J Rantung, Rabu (22/3).

Diketahui lanjut Silangen, khusus zoonosis rabies tercatat telah terjadi 49 kasus kematian selang 2015-2016. Kondisi tersebut sebagai bukti masih besarnya tantangan untuk mencegah dan merespon cepat dampak dari wabah zoonosis di Sulut.

Berbagai faktor penyebab terjadinya wabah zoonosis, diketahui sebagai penyakit hewan yang secara alami menular ke manusia.

Silangen menjelaskan, satu diantaranya adalah pertumbuhan populasi manusia dan satwa. Hal itu antara lain disebabkan meningkatnya degradasi ekosistem, pemanasan global, urbanisasi penduduk yang progresif, pertumbuhan populasi manusia dan satwa dan intensifikasi industri peternakan.

“Saya ingatkan, seluruh instansi terkait untuk selalu melaporkan komprehensif pengendalian kasus zoonosis di daerah agar selalu dapat dikendalikan.

Upaya-upaya yang kita aktualisasikan untuk pengendalian zoonosis, merupakan bagian untuk mempercepat terwujudnya Sulut berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian dalam budaya,”pungkasnya.

(srikandi/BerSin.hm)