Penerbangan Rute Manado-Davao, Lomban: Peluang Tingkatkan Ekonomi Wisata

Wali Kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban.

BITUNG – Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian dan pariwisata di Sulawesi Utara khususnya di Kota Bitung tidak pernah berhenti. Buktinya, hubungan kerjasama terus dilakukan bersama pemerintah Filipina.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membuka kembali jalur konektivitas melalui transportasi laut. Pun hal itu belum dirasa cukup, menyusul adanya langkah Duta Besar Indonesia untuk Filipina DR. Sinyo Harry Sarundajang dan Gubernur Olly Dondokambey yang mengupayakan terbukanya jalur penerbangan Manado ke Davao Filipina.

Wali Kota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban mengemukakan, sesuai informasi yang diperoleh dari Dubes Indonesia untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang, pada 27 September 2019 nanti, Garuda Indonesia akan membuka rute penerbangan Manado Davao. “Kalau tidak ada aral melintang akan dibuka rute penerbangan Garuda Indonesia dari Manado ke Davao dua kali seminggu setiap hari Jumat dan Senin mengunakan pesawat tipe ATR 72,” ungkap Lomban.

Hal itu lanjut Lomban, sebagai bentuk pertanggungjawaban dari duta besar kepada Pemerintah Filipina maupun Indonesia dengan terbukanya jalur penerbangan tersebut. “Maka ini akan meningkatkan juga perekonomian dan pariwisata khususnya di 15 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara, serta 16 provinsi di Indonesia yang akan memanfaatkan jalur konektivitas ini,” kata Lomban sembari menyebutkan provinsi yang akan memanfaatkan penerbangan tersebut, Maluku 2 provinsi, NTB, NTT, Sulawesi ada 5 provinsi, dan Kalimantan ada 5 provinsi. “Mereka akan fokus ke Manado dan kemudian ke Davao serta seterusnya,” tambahnya.

Dijelaskan Lomban, jika jalur penerbangan ini terbuka, maka akan terjadi peningkatan di sektor ekonomi melalui misi dagang dan pariwisata. Sedangkan persoalan yang jadi kendala soal belum ada angkutan, Pemkot Bitung dan Kadin Sulut memberikan alternative muatan yaitu semen conch yang bisa dikirim ke Filipina, karena mereka membutuhkan jumlah semen yang banyak dalam rangka membangun kembali wilayah mereka yang sempat tertimpa bencana seperti marawi.

Dengan begitu, ini merupakan satu berita gembira bagi masyarakat Sulawesi Utara, karena apa yang diperjuangan Duta besar SHS dan Gubernur Olly Dondokambey adalah demi meningkatkan ekonomi dan pariwisata di Sulawesi utara. “Untuk diketahui Filipina berkembang dari sektor pariwisata dan banyak income yang masuk kerena mereka menerima kunjungan wisata dari Jepang, Korea dan China, tetapi sementara ini belum terbuka jalur penerbangan langsung dari Sulut ke Filipina,” tandas Lomban.(*)