Perhatian Penuh Presiden Jokowi untuk Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Sulut, Kinerja OD-SK Terbukti

KUNJUNGAN KERJA Presiden RI. Ir. H. Joko Widodo Bersama Ibu. Hj. Iriana Joko Widodo di Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara (Sulut) disambut Gubernur Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) bersama Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan dan sejumlah instansi terkait. Infrastruktur pariwisata dan beberapa agenda penting lainnya untuk kemajuan Sulut merupakan tujuan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Presiden RI. Ir. H. Joko Widodo Bersama Ibu. Hj. Iriana Joko Widodo saat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Kamis (4/7/2019)
Saat memasuki VVIP Bandara Sam Ratulangi, Presiden Joko Widodo juga disambut hangat Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos dan instansi terkait

Meninjau Bandara Sam Ratulangi Manado..

Tiba di bandara Sam Ratulangi Manado, Kamis (4/7/2019) siang, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam dari Jakarta, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung meninjau lokasi yang direncanakan sebagai tempat perluasan bandara tersebut.

Di lokasi itu, Kepala Negara mendapatkan penjelasan dan pemaparan data mengenai proyek perluasan bandara oleh Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose.

Presiden Joko Widodo disambut hangat Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey

“Pertama, terminal di sini kita lihat memang sudah tidak mencukupi lagi apabila yang ingin datang (turis) kita terima semua. Kedua, runway-nya juga masih kurang panjang apabila pesawat berbadan lebar ingin turun di Manado,” ujar Presiden menjelaskan kondisi bandara Sam Ratulangi selepas peninjauan pada Kamis, 4 Juli 2019.

Masuknya wisatawan asing ke Kota Manado selama beberapa tahun belakangan memang meningkat dan mendongkrak tingkat penerbangan internasional. Permintaan akan perluasan bandara oleh para agen perjalanan wisata dan konsumen sendiri juga sering terdengar.

Presiden Joko Widodo langsung meninjau Bandara Sam Ratulangi Manado

“Oleh sebab itu sudah kita perintahkan agar segera dibangun terminal yang baru. Akan dimulai nanti bulan September ini dan akan diselesaikan Agustus 2020,” kata Presiden.

Program perluasan Bandara Sam Ratulangi sebagai pendukung industri pariwisata Sulawesi Utara direncanakan akan menjadikan terminal bandara yang semula seluas 26.000 meter persegi menjadi 56.000 meter persegi. Perluasan tersebut diperkirakan akan dapat melayani hingga 6 juta penumpang per tahun dari yang sebelumnya berada pada kisaran 2,5 juta orang per tahun.

Bersamaan dengan perluasan bandara tersebut, pemerintah juga akan membangun sekaligus membenahi kawasan-kawasan wisata yang ada di sekitarnya. Hal inilah yang menjadi tujuan utama Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara hari ini.

“Kita juga akan masuk ke produknya. Pembangunan-pembangunan yang berada pada kawasan-kawasan wisata yang ada di sini ini juga paralel harus segera selesai. Oleh sebab itu saya ke sini untuk mengecek satu-satu biar terintegrasi,” ujar Presiden.

Sejumlah jajaran terkait juga turut serta bersama dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas tuntas pengembangan pariwisata di provinsi yang dinobatkan sebagai The Rising Star dalam sektor pariwisata Indonesia. Di antaranya ialah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

“Semua kementerian ikut, Angkasa Pura ikut, Gubernur ikut, nanti Bupati dan Wali Kota juga ikut bersama-sama. Ini kalau enggak diintegrasikan enggak akan selesai-selesai padahal turisnya sudah ingin berbondong-bondong ke sini,” tuturnya.

Apabila terlaksana, Presiden Joko Widodo berharap agar perluasan Bandara Sam Ratulangi tersebut dapat semakin meningkatkan industri pariwisata Sulawesi Utara dan memberikan kemudahan bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan layanan transportasi udara yang lebih baik.

Usai Bandara Samratulangi, Presiden Jokowi langsung menuju lokasi KEK Pariwisata Likupang..

Selanjutnya, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Olly Dondokambey dan beberapa menteri meninjau lokasi KEK Pariwisata Likupang

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meninjau rencana pengembangan kawasan pariwisata yang terletak di KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, pada Kamis, (4/72019).

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk memajukan pariwisata dan perekonomian daerah memerlukan kesinambungan dan kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun swasta.

“Kita ini turisnya yang mau ke sini itu banyak dan akan semakin banyak kalau kita siap. Oleh sebab itu, perlu kerja yang terintegrasi antara pemerintah daerah baik kota, provinsi, kabupaten, dan pusat. Harus sambung semua,” ujar Jokowi.

Dalam hal pengajuan wilayah untuk KEK Tanjung Pulisan yang hari ini disambangi Presiden misalnya, banyak persoalan dan pengambilan kebijakan yang membutuhkan koordinasi antara berbagai pihak untuk dapat segera diselesaikan. Maka itu, dalam kunjungannya kali ini, Presiden hendak memastikan bahwa semua kendala yang ada dapat segera teratasi.

Wawancara Presiden Joko Widodo

“Ini mau kita selesaikan biar investasi itu langsung datang. Kalau enggak rampung-rampung, payung hukumnya enggak selesai-selesai, ya enggak akan mulai-mulai,” tuturnya.

Pemerintah pusat sendiri memberikan dukungan penuh dan investasi berupa pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Sulawesi Utara. Beberapa di antaranya ialah perluasan terminal bandara Sam Ratulangi di Manado, pelebaran jalan menuju lokasi wisata, dan pembangunan jalan tol yang akan memudahkan wisatawan menuju lokasi.

Presiden juga mengingatkan, seiring dengan peningkatan wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara dan KEK Tanjung Pulisan nantinya, maka provinsi tersebut memerlukan ketersediaan sarana akomodasi yang mampu menampung arus wisatawan yang bertambah.

“Di Sulawesi Utara butuh tambahan hotel banyak sekali. Yang menyampaikan itu maskapai dan biro perjalanan. Banyak sekali yang ingin datang ke sini. Tapi di sini ada yang sudah siap, ada yang belum siap. Ini pemerintah pusat ingin membackup hal-hal yang belum siap tadi,” ucap Jokowi.

Di sisi lain, untuk mendukung upaya pemerintah tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa pihaknya memerlukan partisipasi dari masyarakat. Masyarakat disebutnya memainkan peranan penting dalam penciptaan budaya dan kebiasaan yang ramah terhadap wisatawan sehingga para pendatang merasa nyaman untuk berwisata di tempat itu.

“Yang berkaitan dengan budaya. Budaya bersih, budaya senyum, budaya melayani, dan tentu saja yang berkaitan dengan misalnya hal-hal yang kecil seperti urusan restoran dan kebersihan toiletnya. Ini tidak mudah. Ini pekerjaan besar,” ujar Presiden.

Dirinya juga meminta kepada pemerintah daerah, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, untuk merencanakan atraksi wisata yang rutin sehingga Sulawesi Utara memiliki agenda wisata yang terjadwal dan layak untuk dikunjungi wisatawan mancanegara.

“Pemerintah daerah dan Kementerian Pariwisata membuat annual event yang pasti. Jadi orang ke sini itu ada terus yang ditonton. Minimal setiap minggu itu harus ada. Sabtu-Minggu ada tontonan. Di sini kan banyak tontonan budaya entah di Manado atau KEK-nya,” tandasnya.

Kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widowo turut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw.

Agenda selanjutnya, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Olly Dondokambey membagikan sertifikat tanah di Graha Bumi Beringin..

Presiden Joko Widodo saat membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat di Graha Gubernur Bumi Beringin, Kamis (6/7/2019)

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Olly Dondokambey membagikan sertifikat tanah untuk ribuan masyarakat di Graha Gubernuran Bumi Beringin, Manado pada Kamis, (4/72019). Jokowi membagikan 2.000 sertifikat kepada masyarakat Sulawesi Utara.

Di hadapan masyarakat, Jokowi juga memuji kebijakan Gubernur Olly yang membebaskan seluruh biaya administrasi pengurusan sertifikat tanah bagi masyarakat Sulut.

“Bapak dan ibu di Sulawesi Utara beruntung punya Pak Olly. Karena biaya administrasi sertifikat sudah ditanggung pemerintah daerah,” kata Jokowi.

Lanjut Jokowi, program sertifikat tanah itu penting dan memiliki manfaat besar sebagai tanda bukti sah hak atas tanah.

“Simpan bak-baik sertifikat tanahnya. Difotokopi, Diberi plastik, disimpan di tempat yang aman jarena sertifikat tanah ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki,” beber Jokowi.

Saat instruksi Presiden Joko Widodo bagi masyarakat penerima untuk mengangkat tangan tunjukan sertifikat tanah

Jokowi memberikan gambaran zaman dulu hanya 500 ribu bidang tanah yang bisa disertifikat dalam setahun. Artinya, seorang masyarakat perlu waktu kira-kira 160 tahun agar tanahnya bisa disertifikat.“Siapa yang mau menunggu 160 tahun? Ayo maju sini, saya kasih sepeda gratis,” kata Jokowi.

Jokowi juga meminta kepada seluruh masyarakat agar bijak dalam menggunakan sertifikat.

“Tidak masalah sertifikatnya disekolahkan tapi harus bijak, harus dipakai untuk modalnya untuk usaha, kerja atau investasi. Jangan untuk konsumtif,” kunci Jokowi.

Pembagian sertifikat tanah turut dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey – Tamuntuan, Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven O. E. Kandouw, Wakil Ketua TP-PKK Sulut, Kartika Devi Kandouw-Tanos, Sekdaprov Edwin H. Silangen, Ketua DWP Sulut Ivonne B. Silangen-Lombok, Ketua BPMS GMIM Pdr. Hein Arina, KakanwilATR/BPN Sulut Freddy A. Kolintama dan para pejabat Pemprov Sulut.

Presiden Joko Widodo memuji kejelian Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam membangun sektor pariwisata Sulut..

Presiden Joko Widodo nampak serius berbincang dengan Gubernur Olly Dondokambey

“Ekonomi di sini mengarah ke pariwisata. Feeling Pak Gubernur (Olly Dondokambey) bagus sekali,” kata Jokowi di Manado, Kamis (4/7/2019).

Untuk itu, Jokowi berjanji akan mendukung pembangunan infrastruktur pariwisata demi menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke Sulut.

“Kita ingin mengembangkan pariwisata di Sulawesi Utara. Tadi saya sudah ke tempat wisata di Likupang Minahasa Utara,” beber Jokowi.

Jokowi mengaku telah mendengar setiap usulan dari Gubernur Olly terkait pembangunan infrastruktur pariwisata yang dikerjakan di Sulut diantaranya perluasan terminal Bandara Sam Ratulangi Manado.

“Jalan sempit nanti dibesarin, terminal bandara di perbesar. Saat ini baru menampung 2 juta penumpang per tahun. Nanti setelah diperbesar agustus 2020 bisa menampung 6 juta penumpang,” ucap Jokowi.

Keeseokan harinya Jumat (5/7/2019), Gubernur Olly Dampingi Presiden Jokowi Sambangi Taman Laut Bunaken..

Keeseokan harinya Jumat (5/7/2019) Presiden Joko Widodo meninjau pulau Bunaken

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara pagi ini kembali meninjau destinasi wisata yang ada di provinsi tersebut. Keduanya didampingi Gubernur Olly Dondokambey menyambangi Taman Nasional Bunaken yang dikenal memiliki keindahan bawah laut dan kaya akan keanekaragaman hayati.

“Kita ingin melihat lapangan di mana ada potensi-potensi yang bagus, yang dipakai untuk pariwisata. Tapi memang ini adalah area konservasi yang juga harus hati-hati,” ujar Presiden di Dermaga Bunaken, Jumat, 5 Juli 2019.

Presiden dan rombongan bertolak menuju lokasi dari dermaga yang berada di area hotel tempat menginap dengan menaiki kapal Bunaken Crystal 7. Setelah kurang lebih 45 menit perjalanan, rombongan tiba di Dermaga Bunaken dan berganti kapal khusus yang dilengkapi ruang bawah kapal untuk menuju laut lepas dan menikmati kecantikan ikan-ikan tropis serta terumbu karang yang eksotis di salah satu perairan di tempat dengan biodiversitas tertinggi di dunia.

Terkesima dengan keindahan bawah laut Taman Nasional Bunaken, Presiden Joko Widodo berharap potensi pariwisata yang ada di lokasi itu terus dirawat dan dipelihara dengan baik. Menurutnya, lokasi tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan pariwisata terbesar di Sulawesi Utara di masa mendatang.

“Saya kira ini potensi yang sangat baik, tapi memang harus dirawat dan dijaga jangan sampai sampah plastik masuk ke sini. Dulu banyak, sekarang tadi saya lihat sudah (bersih) karena rutin dari pemerintah daerah selalu membersihkan sampah-sampah lautnya,” ujarnya.

Sadar akan potensi besar tersebut, pemerintah pusat langsung bergerak untuk menjadikan salah satu kawasan wisata tersebut lebih tertata dan terintegrasi. Ke depannya, destinasi wisata bawah laut tersebut diperkirakan akan jauh lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan, khususnya wisatawan asing, seiring dengan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata Sulawesi Utara oleh pemerintah sehingga memerlukan perencanaan yang matang.

“Ini mau dibuat perencanaan dulu untuk membuat klaster-klaster sehingga penduduknya di sebelah mana jelas, tempat wisata di mana jelas, area konservasinya di mana juga jelas,” kata Kepala Negara.

Kawasan wisata tersebut memang menjadi salah satu magnet pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Setiap tahunnya, pemerintah setempat menggelar Festival Pesona Bunaken yang selalu diminati wisatawan asing.

Terkait hal itu, Presiden menegaskan bahwa pihaknya berkejaran dengan waktu dan permintaan yang semakin meningkat dari para wisatawan. Maka itu, pemerintah pusat berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi pengembangan pariwisata di Sulawesi Utara.

Serius: Presiden Joko Widodo nampak berbincang dengan Gubenrur Olly, beberapa menteri dan instansi terkait berada diatas kapal saat meninjau pulau Bunaken

“Kita ke lapangan ingin mengejar itu. Kalau biasa-biasa saja kita mungkin enggak (upaya), tapi ini ada keadaan luar biasa yang turis ingin masuk dan kita harus menyiapkan,” tuturnya.

Menurutnya, pembenahan dan pengembangan serupa juga akan dilakukan di destinasi wisata yang ada di provinsi lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh. Dalam beberapa waktu mendatang, Presiden berencana untuk mulai turun ke destinasi lain, salah satunya Labuan Bajo yang ada di NTT, untuk turut memberikan dukungan bagi pemerintah setempat dalam mengembangkan potensi pariwisata yang berdampak pada perekonomian daerah.

“Artinya anggaran yang kita gunakan ini harus memberikan dampak pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat. Kita mulai ke sana. Jadi infrastruktur itu betul-betul memberikan dampak terhadap investasi dan dampak kepada masyarakat,” imbuhnya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam peninjauan ini, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw.

Dilanjutkan Presiden Jokowi Tinjau Proyek Jalan Tol Manado-Bitung, Minahasa Utara..

Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan pembangunan jalan tol Manado-Bitung dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat, 5 Juli 2019. Kepala Negara memastikan bahwa pembangunan jalan tol yang sempat terkendala persoalan pembebasan lahan itu akan terus berjalan dan segera diselesaikan.

“Jadi tol Manado-Bitung lapangannya masih kurang 13 kilometer yang belum pembebasan (lahan), tapi proses berjalan,” ujarnya di lokasi peninjauan.

Presiden Joko Widodo saat berada di pelabuhan Bitung

Presiden mengatakan bahwa jalan tol tersebut ditargetkan untuk diselesaikan pada awal tahun depan. Kendala yang ada di lapangan juga disebutnya dapat segera teratasi.

“Tadi saya sudah perintah Jasa Marga untuk secepatnya bisa diselesaikan. Mungkin maksimal Maret-April. Insyaallah,” ucapnya.

Jalan tol sepanjang 39,9 kilometer tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional. Proyek yang menghubungkan dua kota terbesar di Sulawesi Utara, yakni Manado dan Bitung, diharapkan mendukung peningkatan mobilitas dari dua kota tersebut, mendukung sektor wisata, serta pertumbuhan ekonomi di kota-kota sekitarnya. Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pulau Lembeh yang sedang dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata baru Sulawesi Utara.

“Bisa nanti larinya ke pariwisata, bisa larinya ke industri. Karena nanti di Pulau Lembeh itu menjadi titik pariwisata baru di Bitung meskipun (perlu) dukungan industri terutama perikanan dan KEK yang nanti juga berhubungan dengan pelabuhan,” kata Presiden.

Peninjauan tersebut dilakukan Presiden dan rombongan dalam perjalanannya menuju KEK Bitung. Sebelum meninjau tol itu, Kepala Negara juga sempat meninjau pengembangan pelabuhan Manado yang direncanakan akan dikembangkan di sekitar area tersebut kawasan baru berupa wisata kuliner.

Selain itu, Presiden juga merespons permintaan warga Bunaken tentang permasalahan air bersih. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengerjakan proyek penyediaan air bersih.

“Tahun ini dimulai yang di Bunaken. Air bersih akan dikerjakan Menteri PU,” ujar Presiden.

Upaya Gubernur Olly Bangun Jembatan Lembeh Dapat Support Penuh Dari Presiden Jokowi

Upaya Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey membangun konektifitas melalui jembatan yang akan menghubungkan Kota Bitung dengan Pulau Lembeh bakal segera terwujud. Pemerintah pusat berjanji mendukung penuh pembangunan jembatan Lembeh.

Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Bitung, Jumat (5/7/2019).

“Tahun depan jembatannya dimulai dari sini ke Lembeh, nanti pariwisatanya hidup, industrinya hidup di kawasan yang berbeda,” ucap Jokowi sambil didampingi Gubernur Olly.

Meski jembatan berdiri, menurut Presiden, industri pelayaran juga tidak serta merta gulung tikar.

Pelabuhan Bitung

“Nanti otomatis datang kalau turisnya banyak, tidak hanya di sekitar Manado ataupun di Bunaken tapi ini juga salah satu alternatif yang bisa dilihat bagus loh, bawah airnya juga cantik jadi industri ya dialihkan, kan ada yang lain, di sini bukan hanya urusan ke Lembeh saja, ke Ternate, Tobelo,” tutur Presiden.

Disamping itu, Jokowi juga mengungkapkan perbaikan Pelabuhan Bitung untuk mendorong volume ekspor-impor melalui pelabuhan tersebut.

“Banyak yang ingin masuk ke sini, ini ujung yang dekat dengan Filipina, dekat dengan Asia bagian Timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai di sini, baik untuk mengekspor maupun mengimpor barang-barang tertentu,” kata Presiden Jokowi.

Pelabuhan Bitung sendiri adalah pelabuhan internasional yang ditargetkan dapat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang dinyatakan sebagai salah satu prioritas pembangunan pemerintah.

Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri, dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan (batubara, minyak bumi, dan kayu lapis).

Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan

“Ini sekali lagi kita tetap melihat fasilitas-fasilitas yang mendukung KEK, begitu fasilitas-fasilitas pendukungnya siap, maka KEK-nya berjalan,” kata Presiden.

Saat ini Pelabuhan Bitung sedang dalam masa perbaikan dan ditargetkan dapat selesai pada Oktober 2019.

“Kami ingin melihat semuanya, misalnya pelabuhan ini akan dimulai perbaikan pada bulan Oktober sehingga bisa untuk pelabuhan rakyat dan pelabuhan yang ada sekarang. Sudah tadi saya sampaikan, Pak Walikota, Pak Gubernur juga, lahan disiapkan dari pemda, kemudian ada yang bangun dari Kementerian Perhubungan. Setahun lah rampung,” kata Presiden Jokowi. (srikandi/ADV)