Pria Asal Minut Tewas Habis Konsumsi Cap Tikus di Lembeh

Petugas Puskesmas Lembeh Selatan memeriksa kondisi korban.

BITUNGĀ – Ridel S Talontong (40) warga Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, dikabarkan tewas usai meneguk minuman beralkohol. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung, pada Kamis (08/08/2019) sekitar pukul 07.30 Wita.

Menurut Trimo Timdage (42), Kelurahan Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung, saat itu ia sedang menkonsumsi minuman beralkohol jenis cap tikus bersama rekannya Viktor Balantukang. Tiba-tiba korban Ridel datang menghampiri mereka berdua, kemudian korban pun turut dalam pesta miras tersebut. Tak lama berselang, sekitar 15 menit usai meneguk cap tikus, Ridel pun kemudian kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Melihat hal itu, Viktor langsung bergegas mencari bantuan warga sekitar, namun sekembalinya dari mencari bantuan Viktor melihat korban sudah terbaring tak sadarkan diri di sebuah dego-dego (kursi bambu, red). Pun kejadian itu langsung dilaporkan ke aparat kepolisian di kantor Polsek Lembeh Selatan.

Sementara itu, Kapolsek Lembeh Selatan, Iptu R. J. Lumandung, mengemukakan, personil Polsek Lembeh Selatan yang mengetahui akan kejadian tersebut langsung mendatangi TKP dan mengambil keterangan para saksi mata, serta berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Lembeh Selatan untuk mengidentifikasi korban. “Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak Puskesmas Lembeh Selatan di Tempat kejadian Perkara (TKP), bahwa korban telah meninggal dunia dan pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” ungkap Lumandung.

Dijelaskan pula, dari keterangan keluarga korban, bahwa Ridel S. Talontong memiliki riwayat penyakit Maag akut yang dideritanya selama kurang lebih 3 tahun dan sampai saat ini Ridel masih mengkonsumsi obat atas penyakitnya. “Keterangan lain juga diperoleh dari pemerintah kelurahan setempat, bahwa korban Ridel S. Talontong tidak pernah bermasalah dengan orang lain,” tuturnya.

Saat ini lanjut Lumandung, pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak keluarga korban untuk dilakukannya autopsi, karena keluarga korban saat ini sedang berada di Filipina. “Kami bersama rekan korban berusaha menghubunginya lewat komunikasi telepon,” tandas Lumandung.(*)