Program AARS 200 Juta Per Lingkungan Bukan Bentuk Dana Segar, Tapi Infrastruktur

Wali kota Manado, Andrei Angouw saat menerima kunjungan anggota DPRD Sulut dapil Kota Manado terkait penyampaian aspirasi masyarakat saat reses.

MANADO – Salah satu program jitu Wali Kota Andrei Angouw dan Wawali Manado Richard Sualang (AARS) saat Pilkada bergulir lalu yakni jatah Rp200 juta per lingkungan seperti tertuang dalam visi misi duo top eksekutif yang diusung PDI Perjuangan itu.

Total jumlah lingkungan di Kota Manado sebanyak 504 tersebar di 87 kelurahan, 11 kecamatan. Jika dikalikan Rp200 juta, ada Rp100,8 miliar anggaran APBD Manado terkuras untuk program di setiap lingkungan tersebut.

Namun menurut wali kota AA, program yang sementara dalam proses pelaksanaan tersebut bukan dalam bentuk uang tunai. Ini dikatakan AA menjawab aspirasi masyarakat yang disampaikan para legislator DPRD Sulut dapil Kota Manado saat menemui wali kota, Selasa (31/8/2021).

“Soal 200 juta ini bukan dalam bentuk dana segar tapi dalam bentuk program seperti perbaikan infrastruktur,” ungkap wali kota saat menerima kunjungan para legislator Sulut masing-masing Victor Mailangkay, Arthur Kotambunan, Amir Liputo, Agustien Kambey dan Hilman Idrus serta beberapa staf pendamping di ruang kerjanya.

Selain program 200 juta per lingkungan, para wakil rakyat dapil ibukota provinsi Sulut ini juga melaporkan hasil aspirasi masyarakat lainnya sebagaimana hasil reses mereka. Antara lain persoalan penanggulangan banjir dan Sampah.

Juga soal masyarakat yang dulunya mengikuti program BPJS Mandiri namun saat ini tidak mampu karena kekurangan penghasilan bahkan kehilangan pekerjaan akibat pandemi covid-19.

Kemudian Puskemas Pembantu yang tidak kelihatan aktifitasnya, kantor kelurahan di Kairagi II yang sudah rapuh. Air bersih di Meras dan Tikala perbatasan kabupaten Minahasa, lampu jalan di Perkamil, di Sat Pol Air di Sindulang.

Di Kombos Timur tentang sarana jalan di jalan Arie Lasut. Lurah-lurah dari Kecamatan Sario meminta mesin pemotong rumput. Pelayanan di Puskesmas Pembantu Kima Atas yang tidak ada petugas baik dokter dan perawat.

Ada juga aspirasi persoalan tanah di Buha. Banjir yang sering terjadi di Malendeng. Proyek di pantai Malalayang untuk disediakan tempat parkir termasuk nasib para pedagang yang memiliki kios-kios di kawasan tersebut. Aspirasi lainnya, beberapa Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tidak berfungsi. Kemudian soal revitalisasi pasar Bersehati yang diminta para pedagang.

Wali kota AA menanggapi dan menyambut positif beberapa aspirasi terutama soal infrastruktur jalan, lampu jalan, revitalisasi sungai anak sungai dan drainase serta hal-hal substansial lainnya untuk kepentingan masyarakat Manado.

Lewat Screen LED wali kota menjelaskan soal hal-hal tersebut. Bahkan digambarkan pemetaan beberapa aspirasi yang sebenarnya sudah dan sedang dilakukan oleh pemerintah kota saat ini. [*/anr]