Puluhan Penambang Tradisional Datangi Kantor DPRD Sangihe, Tolak Penggunaan Eskavator

Puluhan penambang tradisional yang melakukan aksi damai di Kantor DPRD Sangihe

Tahuna- Puluhan penambang tradisional Kampung Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe melakukan unjuk rasa damai, di Kantor DPRD Sangihe, Kamis (23/1) sekitar pukul 11.30 Wita. Menggunakan truk dan dikawal ketat anggota Polisi Polres Sangihe. 

Kedatangan para penambang ini, disambut oleh Ketua DPRD Sangihe Josephus Kakondo dan beberapa orang anggota DPRD lainnya. Serta dipersilahkan menyampaikan aspirasinya di dalam gedung DPRD.

Perwakilan penambang, yang juga sekaligus Koordinator Lapangan (korlap) aksi damai Faris Mahakinda, menyampaikan protes kepada para anggota DPRD, tekait salah satu oknum penambang, yang menggunakan eskavator untuk menambang emas di Kampung Bowone.

Juga meminta kepada pihak DPRD untuk menghentikan segera penggunaan eskavator tersebut dan mengatur regulasi penambangan rakyat di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Kami minta kepada para anggota DPRD Sangihe agar segera menghentikan penggunaan eskavator oleh oknum penambang yang diduga mantan anggota dewan dan juga oknum anggota dewan aktif. Eskavator ini harus dihentikan, karena bisa merusak lingkungan di Kampung Bowone”, kata Faris Makahinda selaku Korlap aksi damai.

Ketua DPRD Sangihe Josephus Kakondo

Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Sangihe Josephus Kakondo mengatakan telah menampung semua keluhan para warga Kampung Bowone, yang juga bertindak selaku penambang emas tradisional. 

“Mereka telah menyampaikan keluhan-keluhan mereka terkait pengggunaan eskavator di Kampung Bowone, yang digunakan untuk menambang emas. Tapi permintaan mereka tidak bisa kami paripurnakan. Karena kami (anggota DPRD) hanya empat orang saja, dan belum bisa menghasilkan sebuah keputusan. Kami berjanji hal ini akan kami tindaklanjuti, dan akan dibahas kembali oleh para anggota dewan.” pungkasnya. (Zul)