MANADO – Walikota Manado GS Vicky Lumentut melalui Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan meminta sejumlah tempat usaha yang ada di Kota Manado untuk menaati aturan pembatasan jam operasional, dalam rangka menghormati hari raya besar keagamaan, Bulan Suci Ramadhan yang akan datang.
Menurut Wawali Mor, pemberlakuan seperti itu sudah lama dilakukan, baik untuk hari raya umat muslim maupun kristiani. Sehingga, terkait pembatasan jam operasional sudah memerintakan Dinas Pariwisata sebagai instansi yang berwenang, untuk mendata dan membagikan surat edaran kepada para pelaku usaha yang dimaksud.
“Saya sudah perintakan Kepala Dinas Pariwisata, untuk berikan edaran bagi para pelaku usaha terkait pembatasan jam operasional, dalam rangka menghormati bulan suci ramadhan,” ucap Wawali Mor.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Lenda Pelealu mengatakan data tempat usaha sudah ada dan edaran pembatasan jam operasional juga sudah dilakukan. Yang mana, pembatasan jam operasional ini merujuk pada Pasal 39 ayat 4 dan pasal 40 Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan kepariwisataan yang menyatakan bahwa pembatasan jam dan penutupan operasional usaha pariwisata pada hari besar keagamaan dapat dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado atas nama Walikota.
“Sehingga, disampaikan kepada pemilik/pimpinan tempat hiburan malam (pub, club malam, diskotik), cafe dan bar, karaoke, spa dan panti pijat, untuk mentaati aturan. Dimana, untuk data tempat usaha yang akan dibatasi jam operasionalnnya, diantaranya tempat spa sebanyak 38, pijat sebanyak 46, tempat karaoke sebanyak 15, hiburan malam 30, usaha lain 6,” beber Kadis Pariwisata, Lenda Pelealu.
Terpisah, Kabag Humas Pemkot Manado Sonny Takumansang menuturkan Walikota GS Vicky Lumentut dan Wawali Mor Bastiaan beserta Sekretaris Daerah Micler Lakat sudah merilis jadwal safari ramadhan. “ Jadwal safari ramadhan sudah dirilis. Pak Walikota dan Wawali akan berkunjung ke setiap Masjid di Kota Manado,” tutup Kabag Sonny. (swb).
