Ritual WARA"NE'I WAHA, BPNB Sebut Sulut Jaga Warisan Leluhur

IMG-20170228-WA0016
WARA”NE’I WAHA melakukan ritual adat sumpah setia bersama di lapangan Tikala tepatnya depan Kantor Wali Kota Manado, Selasa (28/2) siang tadi (foto:ivan/ML)

MANADO– Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) Rusly Manorek mengatakan semua suku bangsa memiliki tradisi termasuk ritual.

Hal ini berkaitan dengan salah satu lembaga organisasi yaitu WARA”NE’I WAHA yang melakukan upacara/ritual adat sumpah setia bersama di lapangan Tikala tepatnya depan Kantor Wali Kota Manado, Selasa (28/2) sekira pukul 13:00 Wita siang tadi.

Diketahui, WARA”NE’I WAHA merupakan salah satu Lembaga organisasi budaya yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) Satu-satunya mempunyai suatu tujuan visi terwujudnya kepercayaan terhadap TUHAN Yang Maha Esa dan komunitas adat bersumber dari warisan luhur budaya Bangsa Indonesia.

Khususnya budaya daerah, serta misi pelestarian nilai-nilai luhur terkadang dalam tradisi Malesung sebagai jati diri Bangsa khususnya Tou/Orang Minahasa, sebagai bagian dari Bangsa Indonesia,”jelas Manorek kepada sejumlah wartawan disela-sela kegiatan upacara tersebut.

Lanjutnya, ritual seperti ini memang punya tantangan di kalangan agama maupun teknologi apalagi dalam kondisi peradaban sekarang.

“Sebenarnya kegiatan ini menunjukkan Sulut miliki kearifan lokal, tradisi, kebudayaan identitas yang perlu diangkat nilai didalamnya. Tetapi masih banyak orang yang belum tahu dan tidak memahami hal yang seperti ini,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Haneke Siha menjelaskan upacara ritual ini bukan sesajian/penyembahan berhala tapi ini adat dan tradisi bersumber dari warisan leluhur kita yang dulunya mereka lakukan ini.

“Ritual hari ini, kami menyembelih dua ekor ayam putih dan merah. Ayam putih ini akan di bakar hangus bersama padi untuk di persembahkan kepada Tuhan, sedangkan ayam merah akan di bakar hangus gunanya untuk membuang segala yang tidak baik atau segala yang jahat ada dalam diri kita,”kunci Siha.

(Ivan)