Sambangi Lapangan Ketang Ternate Baru, Sandiaga Uno Disambut Antusias Warga

Sandiaga Uno saat membawakan sambutan.

MANADO — Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Sandiaga Uno dalam kedatangan di Kota Manado, Lapangan Ketang Ternate Baru Kecamatan Singkil, Senin (5/11), disambut hangat masyarakat Manado.

Bahkan, keberadaannya di lokasi tersebut menyita waktu cukup panjang. Terpantau, sejak tiba di lapangan kebanggaan warga Kelurahan Ketang Baru dan Ternate Baru, Sandiaga sudah disibukkan dengan permintaan warga untuk berselfie ria.

Melalui pantauan Manadoline.com, warga bahkan sempat memadati panggung yang awalnya disiapkan untuk tamu dan undangan khusus. Sehingga master of ceremony terpaksa berkali-kali meminta mereka untuk turun dari panggung.

Sementara itu, dalam agenda tersebut, Sandiaga juga menginisiasi lahirnya Deklarasi Sulut Untuk Indonesia, yang nantinya akan ditandatangani oleh para tokoh agama dan tokoh adat Sulawesi Utara.

Adapun bunyi deklarasi tersebut adalah, Kami masyarakat Sulawesi Utara, menyadari mahalnya keutuhan sebuah Bangsa. Kerukunan adalah modal kami dalam berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI. Torang samua basudara, torang samua Ciptaan Tuhan adalah bentuk penterjamahan dari Semboyan Bhineka tunggal Ika. Oleh karena itu dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini, kami masyarakat Sulawesi Utara menyatakan Sikap.

“Menjunjung Tinggi Pancasila, UUD 1945 dan bhineka tunggal ika dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.
Menyerukan kepada masyarakat Sulawesi Utara untuk bergandengan tangan, menolak segala upaya adu domba dan pecah belah persaudaraan kita sebagai anak bangsa.” bunyi deklarasi itu.

“Menghormati dan menghargai perbedaan suku, agama dan ras serta golongan. Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat dalam mengatasi masalah bangsa, selalu diselesaikan dengan musyawarah serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan.”

“Apabila terdapat pelanggaran hukum, maka diserahkan kepada aparat penegak hukum, untuk menyelesaikan berdasarkan undang undang dan peraturan yang berlaku. Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi Saksi Deklarasi “Sulut Untuk Indonesia”

Dalam sambutannya, Sandiaga juga menyentil pentingnya demokrasi yang aman dan damai, tidak saling mengadu domba.

“Yang paling penting adalah bagaimana melahirkan demokrasi yang berpelukan, demokrasi teletubbies untuk kesejahteraan masyarakat,” tandas Sandiaga.

Bahkan Ia pula menyentil bahwa Prabowo lahir dari orang tua yang khusyuk dalam beragama.

“Ibu beliau adalah orang Minahasa Kristen yang khusyuk beribadah. Sedangkan bapak beliau berasal dari Jawa yang beragama Islam dan khusyuk beribadah,” terangnya.

Di akhir sambutannya, dia berharap kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Sulawesi Utara pada khususnya, ke depan bisa semakin baik.

Di tempat lain, PIC kegiatan di Lapangan Ketang Ternate Baru, Suharto Makka, mengaku bangga bisa menyukseskan acara tersebut.

Menurut dia, Sandiaga adalah tokoh bangsa yang memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa ini. “Jadi pada intinya adalah, kami bangga bisa turut terlibat dalam acara ini,” tutupnya. (*/swb).