Setelah Dikarantina 14 Hari di Rumah Singgah RSUD Mitra Sehat Erik Tangke Negatif COVID-19

Patut dicontoh seorang pelaku perjalanan dari luar daerah yang menaati protokol untuk dikarantina selama 14 hari .

RATAHAN — Salah satu pelaku perjalanan dari Desa Masamba Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang hendak berkunjung ke rumah orang tua di Desa Wioi Kecamatan Ratahan Timur (Ratim) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), sejak Senin (14/3/2020) lalu langsung diarahkan ke rumah singgah.

Sebagai orang pertama yang dikarantina rumah singgah tepatnya di RSUD Mitra Sehat, Erik Tangke (19) resmi dipulangkan baru-baru ini setelah melewati sejumlah tahapan selama dalam pengawasan perawat.

Diketahui, selama berada di rumah singgah selama 14 hari, pihak medis telah melakukan rapid test kepada pelaku perjalanan sebanyak 2 kali dan hasilnya non reaktif.

Dikatakannya, aturan yang diberlakukan di Kabupaten Mitra sangat bagus. “Memang setibanya saya di Kabupaten Mitra, sesuai dengan protokol pemerintah dalam pencegahan Covid-19, dengan kesadaran sendiri saya langsung ikut untuk di karantina selama 14 hari di rumah singgah,” tutur Tangke.

Ia pun mengakui, pelayanan yang diberikan selama dikarantina, sangat bagus. “Pelayanan selama dirumah singgah, saya sangat puas. Semua teratur, dan juga kita dilakukan test kesehatan oleh pihak medis. Kalau hanya karantina dirumah saya rasa belum menjamin, terima kasih pak Bupati James Sumendap,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan rasa senangnya saat ini yang akan pulang bertemu dengan orang tuanya. “Perasaan saya saat ini, sangat senang. Karena bisa bertemu dengan orang tua usai dikarantina. Saya juga senang, karena telah diperiksa oleh pihak medis dan bisa mengetahui kesehatan saya, seperti hasil test yang dilakukan negatif Covid-19,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Mitra Sehat dr Lusy Mewengkang mengatakan, selama mereka dikarantina, pihaknya memberikan pelayanan terbaik.

“Pelayanan yang utama selama mereka dikarantina. Seperti asupan makanan, kita beri 3 kali sehari, kemudian dicek juga kesehatan mereka. Jadi semua tak terkontrol sesuai dengan protokol yang berlaku,” sebut Mewengkang.

Ia berharap, agar para pelaku perjalanan lainnya, bisa mencontoh salah satu pemuda ini. “Yah, bisa jadi contoh. Anak muda ini, dari awal diarahkan ke rumah singgah, semua tahapan protokol diikutinya hingga selesai dikarantina. Intinya kesadaran pelaku perjalanan untuk mengikuti aturan yang ada, kami sangat mengapresiasi demi kepentingan bersama,” jelasnya. (rfs)